Pontianak - TNI berencana memperkuat alat komunikasi di pos perbatasan sepanjang Kalimantan Barat dan Sarawak, Malaysia, untuk mendukung optimalisasi pengawasan di kawasan tersebut.
"Kemampuan alat komunikasi yang akan diprioritaskan di perbatasan karena sekarang masih terbatas," kata Komandan Korem 121/ABW Kolonel (Inf) Toto Rinanto , di Pontianak, Selasa.
Menurut dia, peningkatan kemampuan alat komunikasi itu akan mempermudah koordinasi dan pelaporan dari pos yang ada di perbatasan.
Ia mengakui, selama ini sistem komunikasi yang ada sudah berjalan dengan baik. "Tetapi perlu dioptimalisasikan kembali dengan memanfaatkan kemajuan teknologi," ucapnya.
Toto Rinanto beberapa waktu lalu telah melakukan kunjungan ke daerah perbatasan bersama Panglima Kodam XII/Tanjungpura.
Namun, lanjut dia, sebelum melakukan penggantian akan dikaji peralatan komunikasi yang paling pas untuk kawasan perbatasan.
Selain itu, tahun ini akan ditambah satu batalyon pasukan untuk memperkuat pengamanan di perbatasan Kalbar dan Sarawak.
"Tetapi realisasinya juga melihat kesiapan di lapangan," kata dia.
Saat ini terdapat 32 pos pengamanan di perbatasan Kalbar - Sarawak yang memanjang 966 kilometer. Sepanjang 200 kilometer di antaranya masuk dalam kawasan taman nasional, sehingga tidak terdapat pos pengamanan dari TNI.
Ia menambahkan, penambahan pasukan akan berdampak pada jumlah pos penjagaan di perbatasan.
"Kesiapan di lapangan, misalnya, pembebasan lahan, siapa yang membangun pos tersebut karena ditentukan Mabes TNI," ujarnya.
Penambahan lokasi juga dengan melihat jarak antarpos di perbatasan.
Saat ini jarak terdekat antarpos di perbatasan yakni 16 kilometer. Jumlah personel di tiap pos bervariasi, antara 10 orang hingga 15 orang.
Sumber: KEMHAN
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment