"Lebih tepatnya Kalimantan Timur, Indonesia, dengan negara bagian Sabah dan sedikit dengan Sarawak," jelas Panglima Kodam VI Mulawarman, Mayjen TNI Tan Aspan, di Pelabuhan Semayang, Balikpapan.
Panglima Tan Aspan memimpin upacara singkat pemberangkatan pasukan ke perbatasan. Yonif 621 Manuntung yang dipimpin Mayor Infanteri Sulaiman Amiruddin kemudian segera menaiki Kapal Republik Indonesia (KRI) Teluk Parigi yang akan membawa mereka ke Pelabuhan Tunon Taka, Tarakan.
KRI Teluk Parigi dijadwalkan tiba di Tarakan Senin (19/9/2011). "Baru dari Tarakan mereka akan menyebar ke pos-posnya masing-masing," sambung Panglima Tan Aspan.
Yonif 621/Manuntung bermarkas di Barabai, Kalimantan Selatan, 350 km tenggara Balikpapan. Mereka akan berada di perbatasan selama setahun atau sampai September 2012 nanti. Pasukan yang digantikannya, Yonif 631/Antang yang bermarkas di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menjaga perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Timur sejak September 2010.
Perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan membentang sepanjang 1.996 km jarak udara dari barat ke timur, dari Kabupaten Sambas hingga Taman Nasional Betung Kerihun, Kapuas Hulu, di Kalimantan Barat, lalu berbelok ke utara hingga Gunung Teladan dan kembali ke timur sampai Nunukan.
Ada 57 pos milik Indonesia di sepanjang perbatasan. 30 pos ada di Kalimantan Barat yang berbatasan dengan Sarawak, dan 27 di Kalimantan Timur yang berbatasan dengan Sabah.
Di Kaltim, perbatasan menyisiri tiga kabupaten, yaitu Kutai Barat, Malinau, dan Nunukan. Ada satu pos di Kutai Barat, 5 di Malinau, dan 20 di Nunukan. "Termasuk di Nunukan, satu pos pengamanan bersama Indonesia-Malaysia di Simenggaris," kata Panglima Tan.
Pos ini adalah pos perbatasan yang terkenal sebab sering diliput media karena sering disinggahi pejabat dari kedua negara karena dekat dari kota Nunukan dan unik, karena militer kedua negara membangun markas persis bersisian di wilayah negara masing-masing.
Sumber : KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment