"Kecenderungan perang ke depan bukan lagi konvensional dimana tentara berhadapan dengan tentara. Karena itu jika ada pilihan, lebih baik membeli pesawat tempur, atau kapal selam daripada senjata ringan, tank atau meriam untuk artileri," ujar pengamat militer Mufti Makarim saat dihubungi detikcom, Kamis (6/10/2011).
Mufti menambahkan TNI juga perlu memperbarui serta menambah peralatan pengintaian seperti radar untuk cegah tangkal. Saat ini radar milik TNI dirasa kurang untuk mengcover seluruh wilayah RI yang luas.
Mengenai hibah 30 pesawat F-16 dari AS, Mufti meminta pemerintah dan DPR mempertimbangkannya masak-masak. Biaya hibah dan upgrade pesawat bekas memang lebih murah dari membeli pesawat baru. Tetapi namanya barang bekas, tentu ada hal-hal yang selalu harus dipertimbangkan.
"Harus dipikirkan juga biaya perawatannya. Jam terbangnya juga. Jangan sampai nanti begitu ada kebutuhan operasi malah tidak bisa digunakan," tambahnya.
Mufti juga menilai embargo persenjataan bisa saja terjadi kembali, bukan hanya dari AS, tetapi juga negara-negara lain. Hal ini tentunya harus dipertimbangkan juga saat membeli senjata.
Sumber : DETIK
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment