Direktur Utama PT DI, Budi Santoso, saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian di Jakarta, Senin, mengatakan, "Sudah 10 tahun lebih kami ketinggalan. Oleh sebab itu, kita akan tingkatkan kerjasama lagi dengan Airbus Military guna meng-`improve` PT DI lagi."
Pada kesempatan itu, Budi juga mengungkapkan bahwa sebagian besar produk Airbus Military, yang sebelumnya bernama CASA, merupakan buatan PT DI. Untuk itu, menurut Budi, tanpa kehadiran PT DI, Airbus Military diperkirakan juga akan kesulitan.
"Agar membuat PT DI lebih kompetitif lagi, mereka mengajak kita mengenal teknologi yang mereka terapkan sekarang seperti apa. Mereka akan ajarkan kepada kita," ulasnya.
Rencana kerja sama itu, katanya, akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan nota kesepahaman antara PT DI dengan Airbus Military pada pekan depan.
Adapun langkah nyata dari kerjasama ini meliputi peningkatan produksi dan kerja sama produk.
Budi mencontohkan beberapa produk kerja sama itu, di antaranya pesawat jenis CN235, CASA 212, NC295, dan CN235.
Keuntungan lain dari adanya kerja sama ini adalah perseroan dapat mengetahui produksi industri kedirgantaraan dan bagaimana bisnis di sektor ini, ucapnya.
"Yang penting buat kami juga bukan angkanya, tapi di sini kemampuan untuk bisa `survive`. Tanpa meng-`upgrade` kemampuan kami, lima tahun lagi PT DI tidak akan kompetitif lagi," pungkasnya.
Sebenarnya, PT DI sudah pernah melakukan kerja sama dengan Airbus Military sejak 35 tahun lalu.
Sumber : ANTARA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment