
Teheran, Senin - Iran berencana membangun 10 fasilitas pengayaan uranium baru sepanjang tahun 2010-2011. Iran juga akan memulai proses pengayaan uranium hingga mencapai level 20 persen untuk bahan bakar reaktor nuklir pada Selasa ini.
Rencana itu diumumkan oleh Ketua Organisasi Tenaga Atom Iran Ali Akbar Salehi, Minggu (7/2) malam waktu setempat, menyusul perintah dari Presiden Mahmoud Ahmadinejad untuk segera memulai kerja pengayaan uranium.
”Kami akan memberi tahu IAEA (Badan Tenaga Atom Internasional) besok (Senin) tentang keinginan kami mengayakan uranium hingga level 20 persen,” kata Salehi kepada stasiun televisi Al Alam.
Proses pengayaan uranium level 20 persen akan dimulai di pembangkit Natanz yang merupakan pusat pengayaan uranium utama Iran.
Salehi menambahkan, pengayaan uranium itu akan dihentikan jika Iran menerima bahan bakar nuklir yang telah mencapai level 20 persen dari luar negeri. ”Iran akan menghentikan proses pengayaan untuk reaktor penelitian saat kami sudah menerima bahan bakar yang diperlukan,” ujarnya.
Kesepakatan yang disusun PBB menyebutkan tentang pengiriman uranium Iran yang diperkaya hingga level 3,5 persen ke luar negeri untuk dikonversi menjadi level 20 persen untuk keperluan bahan bakar reaktor penelitian. Hal itu dilakukan untuk menghilangkan kecemasan Barat, tetapi Iran ingin mengubah kesepakatan dan melakukan pertukaran di dalam negeri.
Taruhan
Pengumuman Iran tentang penambahan fasilitas nuklir dan peningkatan level pengayaan uranium telah menaikkan taruhan Iran dalam perselisihannya dengan Barat soal program nuklir. Langkah Iran langsung menuai kecaman dari Inggris dan Amerika Serikat.
Pada November 2009, Iran pernah mengumumkan akan membangun 10 fasilitas nuklir baru, tetapi tidak menyebut waktunya. Barat khawatir Iran akan membuat bom atom dengan program tersebut. Iran berulang kali membantah tudingan itu dan menyatakan program nuklirnya untuk tujuan damai.
Uranium yang telah diperkaya bisa digunakan sebagai bahan bakar bagi pembangkit tenaga nuklir. Jika lebih jauh diperkaya hingga mencapai level 80 persen, uranium bisa dibuat bom atom. Saat ini pengayaan uranium Iran baru mencapai level 3,5 persen.
Analis menyatakan skeptis bahwa Iran, yang terbelit sanksi serta kesulitan mendapatkan material dan komponen dari luar negeri, akan mampu melengkapi dan mengoperasikan 10 fasilitas nuklir baru.
Jengkel
Selain mengungkapkan rencana pembangunan fasilitas nuklir baru, Iran kemarin juga menyatakan akan segera membuat sistem pertahanan udara sendiri dengan kemampuan yang sama dengan perangkat antipesawat S-300 milik Rusia.
Pejabat Iran telah menyatakan kejengkelannya atas kegagalan Rusia sejauh ini untuk menyuplai sistem rudal.
”Satu-satunya perlengkapan yang ingin kami impor adalah S-300 yang, berdasarkan alasan yang tidak bisa diterima, belum dikirimkan Rusia,” kata Komandan Angkatan Udara Iran Heshmatollah Kassiri, seperti dikutip kantor berita IRNA.
”Dalam waktu dekat, sistem pertahanan udara baru buatan lokal akan dipamerkan oleh para pakar dan ilmuwan negeri ini yang sama kuatnya dengan sistem pertahanan rudal S-300, atau bahkan lebih kuat,” ujar Kassiri.
Rusia mendapat tekanan intens dari Barat untuk menjauhkan diri dari program nuklir Iran. Akan tetapi, Rusia juga tidak menutup kemungkinan untuk mengirimkan sistem pertahanan udara S-300.
Tahun lalu, pejabat Rusia mengatakan bahwa Iran tidak berada di bawah sanksi internasional yang melarang pembelian sistem pertahanan udara. Namun, tidak jelas pula bagian S-300 yang telah dikirimkan Rusia kepada Iran.
Analis mengatakan, sistem pertahanan udara S-300 bisa membantu Iran menggagalkan upaya Israel dan AS untuk mengebom fasilitas nuklir Iran. S-300PMU1, dikenal di Barat sebagai SA-20, yang berbasis di darat bisa menembak jatuh rudal jelajah dan pesawat. Jangkauannya mencapai 150 kilometer dan terbang dengan kecepatan lebih dari 2 kilometer per detik.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
IRAN
- Indonesia Dan China Sepakat Tingkatkan Kegiatan Latihan Militer Kedua Negara
- Iran Rancang Pesawat Tempur Baru
- UAV Milik AS Ditembak Jatuh Di Iran
- Iran Sukses Melakukan Ujicoba 14 Rudal
- Iran Mengklaim Dapat Memproduksi Rudal Jarak Jauh
- PBB : Iran Dan Korut Lakukan Kerjasama Pengembangan Rudal Balistik Nuklir
- Iran Gelar Uji Coba Roket Luar Angkasa
- Iran Akan Produksi Pesawat Tempur Canggih
- Dua Kapal Angkatan Laut Iran Lintasi Terusan Suez
- Israel Siap Sambut Kapal Perang Iran
- Agen Mossad: Jangan Diserang Dulu, Iran Baru Punya Bom Nuklir 2015
- WikiLeaks: Iran Bisa Serang Israel 12 Menit
- Iran 'tembak pesawat pengintai Barat'
- Pengamat : Perang Korea Mempercepat Pembentukan Blok Baru
- Iran Lakukan Tes Radar Dalam Pelatihan Militer
- BENJAMIN NETANYAHU Hanya Aksi Militer Bisa Hentikan Iran
- English News : NATO missile defense shield in Turkey may threat Iran, Russia - experts
- Bolivia-Iran Kerjasama Alutsista
- RI, Kedua Tertinggi Diserang Virus Stuxnet
- RI juga Korban Virus Israel Penyerang Nuklir Iran?
- Iran Siap Kerja Sama Nuklir dengan Indonesia
- Indonesia Dukung Nuklir Iran
- Bila Diserang, Iran Siap Perang Tanpa Batas
- Rusia Larang Pengiriman Rudal S-300 ke Iran
- Iran bayar Taliban US$1.000 per kepala tentara AS
Nuklir
- Bila Diinginkan, Indonesia Dengan Mudah Membuat Senjata Nuklir
- Indonesia Mewacanakan Untuk Bangun Pusat Nuklir Di Kalbar
- Pemerintah Setujui Pembangunan PLTN Sebesar 200 KW
- China Membuat Pangkalan Rudal Nuklir Bawah Tanah Untuk Tidak Terdeteksi
- Batan Berikan Beasiswa Bila Memelajari Ilmu Kenukliran
- Pembangunan PLTN Di Babel Akan Terus Berjalan
- PBB : Iran Dan Korut Lakukan Kerjasama Pengembangan Rudal Balistik Nuklir
- Indonesia Siap Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
- Batan Siapkan Dua Lokasi PLTN Di Babel
- Laporan Kebocoran Radiasi Pada Pusat Penelitian Nuklir di Korea Selatan
- Agen Mossad: Jangan Diserang Dulu, Iran Baru Punya Bom Nuklir 2015
- Bangun PLTN, Indonesia Gandeng Badan Tenaga Atom Internasional
- Pakistan Uji Coba Rudal Berkemampuan Nuklir
- Korut Inginkan Perang Nuklir dengan Korsel
- Rusia Tawarkan PLTN kepada RI
- IAEA Tegaskan Indonesia Paling Siap Bangun PLTN
- Korut Gali Terowongan untuk Uji Coba Nuklir
- Server Wikileaks Di Bunker Tahan Nuklir
- India Gagal Uji Senjata Rudal Nuklir
- Malaysia Harapkan Kerjasama Nuklir dengan Korsel
- Iptek Nuklir dalam Menghadapi Masalah FEW di Indonesia
- Kapal Selam Nuklir Pertama India Segera Dioperasikan
- Geger, Amerika Punya Nuklir di Belanda!
- Di Bawah Ancaman Rudal Taepodong
- Temuan Ilmuwan Amerika Bikin Gusar Banyak Negara
0 komentar:
Post a Comment