
Operasi di Marjah, yang diberi nama Mushtarak (Bersama), merupakan operasi terbesar sejak Presiden AS Barack Obama mengumumkan penambahan pasukan di Afganistan. Operasi tersebut juga merupakan yang terbesar sejak invasi AS ke negara itu tahun 2001. Diperkirakan operasi dimulai pada pekan ini.
Kelompok Taliban menyatakan memilih tinggal dan berperang melawan. ”Pasukan Afganistan dan pasukan asing telah datang ke wilayah Marjah dan anggota kami juga berada di area itu untuk menembaki mereka dengan roket,” kata Yousuf Ahmadi, juru bicara Taliban, kepada kantor berita AFP dari lokasi yang tidak diketahui.
Ribuan tentara asing dan tentara Afganistan telah berada di sekitar lembah Sungai Helmand untuk menggempur Taliban. Komandan pasukan AS dan pasukan NATO di Afganistan, Jenderal Stanley McChrystal, mengatakan, operasi di Marjah tidak dimaksudkan untuk sekadar menewaskan anggota Taliban sebab kebanyakan dari mereka adalah warga lokal miskin yang berperang demi uang daripada dukungan bagi ideologi Taliban.
Menurut McChrystal, keberhasilan operasi itu bergantung pada bagaimana meyakinkan warga sipil bahwa Pemerintah Afganistan akan memperbaiki cara pengelolaan negara saat Taliban sudah ditumpas.
Warga mengungsi
Pada Minggu, pesawat AS menjatuhkan selebaran di atas Marjah untuk memperingatkan warga tentang operasi yang akan dilancarkan. Peringatan itu membuat ribuan warga Marjah khawatir dan meninggalkan kota. Mereka khawatir akan terjebak di tengah pertempuran saat operasi dimulai.
Ghulam Farooq Noorzai, Kepala Departemen Pengungsi Provinsi Helmand, mengatakan, lebih dari 400 keluarga atau sekitar 2.000-3.000 orang telah direlokasi dan masih banyak orang yang sedang berusaha meninggalkan Marjah. Otoritas provinsi telah menyiapkan tenda dan stok makanan untuk 10.000 orang.
Salah seorang warga, Shir Ali Khan, yang tiba kemarin di Lashkar Gah bersama 25 anggota keluarganya menuturkan, dia akan tinggal di kota itu sampai Marjah aman.
”Kami pergi karena banyak sekali pesawat yang terbang dan banyak tentara bergerak maju dan mundur,” tutur Khan.
Para pejabat AS telah lama mengincar Marjah. Di tempat itu, juga di provinsi tetangga, Kandahar, terkonsentrasi gerakan perlawanan Taliban. Di wilayah yang subur itu pula lahan pertanian telah diubah menjadi perkebunan opium.
Sumber: Kompas
Berita Terkait:
USA
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- TNI AL Dan Amerika Lakukan Latihan Bersama
- KSAD Kecewa Dengan Hasil Negosiasi Apache
- KSAD : TNI AD Akan Beli 20 Helikopter Black Hawk dari AS
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Indonesia Dan AS Punya Kepentingan Yang Sama Dalam Sengketa Wilayah
- Komisi I : Kami Berharap Kemhan Dan TNI AD Kaji Pembelian Apache
- Kemhan Lanjutkan Pembelian Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Hercules Untuk Retrofit Di ARINC, LLC USA
- Diplomat AS : AS Harus Tingkatkan Hubungan Militer dengan Indonesia
- Lockheed Martin Dan PT CMI Teknologi Siap Memproduksi Radar Untuk Program NASRI
- AS Setujui Pengadaan 180 Unit Rudal Anti Tank Javelin Kepada Indonesia
- Dubes AS : Kami Senang Bisa Ikut Dalam Indo Defence 2012
- TNI AD Tunda Pengadaan Heli Apache Karena Terbentur Anggaran
- Dubes AS : Senat AS Dukung Heli Apache Dijual ke Indonesia
- Pengamat : Adakah 'Permainan' Di Balik Pengadaan Apache Indonesia
- Panglima TNI : TNI AD Masih Kaji Pembelian Helikopter Apache
- Ini Dia Harga Dan Spesifikasi Apache AH-64D Block III Longbow Untuk Indonesia
- Jubir Kemhan : Bila Harga Sesuai Kami Terima Tawaran Helikopter Apache
- Komisi I : Kita Berharap AS Tawarkan Helikopter Chinook
NATO
- NATO Paksa Pesawat Tempur Mig-23 Pemberontak Libya Mendarat
- Amerika Serikat Akhiri Misi Di Libya
- Pesawat B-2 Jatuhkan 40 Bom di Libya
- English News : Russian intelligence : Ground operation in Libya could start in April
- NATO Ambil Alih Komando Operasi Militer Di Libya
- Anggaran Perang AS Ke Libya Jadi Sorotan
- Alutsista Robotik Menghancurkan Pertahanan Libya
- Pengebom Siluman Dilawan Rudal Kuno
- Pesawat Canggih Barat akan Ronda di Libya
- PT Sritex Memasok Seragam Pasukan NATO
- Rusia Bantah Tempatkan Rudal Dekat Perbatasan NATO
- NATO Setujui Sistem Perlindungan Ancaman Rudal
- English News : NATO missile defense shield in Turkey may threat Iran, Russia - experts
- MIKHAIL GORBACHEV NATO Sudah Pasti Keok
- Rusia Ingatkan NATO
- Rusia Inginkan Kesamaan Dalam Perisai Rudal NATO
- NATO Berencana Rampingkan Komando Militer
- Brasil Tolak Peran NATO
- TNI Belum Berminat, NATO Sudah Pesan
- Parlemen AS Setujui Rp 298,7 T Untuk Tentara AS di Afghanistan
- Rusia Pesan Kapal Induk NATO
- Europe-Wide Missile Shield Would Cost $250M
- NATO 'Tinggalkan' Afghan Mulai November
- Operasi Militer Besar-besaran Segera Dimulai
AFGANISTAN
- Amerika Gelar Satu Pesawat Intelijen Terbaru di Afghanistan
- 950 Pelatih Militer Kanada Siap ke Afghanistan
- Panglima Tentara Inggris: Mustahil Barat Kalahkan Al-Qaeda
- Karzai: Kurangi Intensitas Militer AS
- Militer AS Bangun Jaringan GSM Rp 606 Miliar di Afghanistan
- Jenderal Amerika Serikat Kritik Taktik Militer Inggris di Afganistan
- Parlemen AS Setujui Rp 298,7 T Untuk Tentara AS di Afghanistan
- NATO 'Tinggalkan' Afghan Mulai November
- Operasi Militer Besar-besaran Segera Dimulai
- Tentara AS Tewas Akibat Bom Rakitan Taliban
0 komentar:
Post a Comment