Menurut Juru Bicara Kejaksaan Agung Thailand, kelima orang tersebut akan dideportasi ke negara mereka masing-masing untuk menghadapi pengadilan di negara mereka.
Kelima orang tersebut, empat di antaranya berasal dari Kazakhstan, sementara satu orang lainnya berasal dari Belarusia. Demikian diberitakan BBC, Kamis (11/2/2010).
Kelimanya ditangkap oleh pihak keamanan Bandara Bangkok pada 12 Desember lalu, saat melakukan transit untuk mengisi bahan bakar. Saat dilakukan pemeriksaan, pesawat berjenis Ilyushin tersebut membawa kargo seberat 35 ton yang terdiri dari bahan peledak, peluncur granat, komponen misil jarak jauh, serta senjata lainnya.
Hal ini berbeda dengan data dalam manifes di mana pesawat pesawat hanya membawa komponen pertambangan minyak dengan tujuan Sri Lanka. Hingga saat ini tujuan utama dari pesawat tersebut masih belum diketahui. Sebelumnya pesawat yang terbang dari Pyongyang, Korea Utara tersebut diduga akan berangkat menuju Iran.
Tetapi juru bicara pemerintahan Thailand Panitan Wattanayarkorn mengatakan, keterangan yang menyebutkan senjata tersebut menuju Iran adalah hal yang tidak benar. Senjata yang ditemukan dalam pesawat tersebut dilaporkan berupa senjata tempur ringan, termasuk granat (yang hampir tidak mungkin bagi Iran yang memiliki persenjataan modern membutuhkannya).
Terbongkarnya penjualan senjata dari Korea Utara ini, makin memperlemah kedudukan negeri komunis tersebut di mata Dewan Keamanan PBB. Korut sendiri sebenarnya masih dijatuhi sanksi pelarangan penjualan senjata oleh PBB.
Sumber: OKEZONE
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment