WASHINGTON, KOMPAS.com - Amerika Serikat, Kamis, menyambut sikap Rusia untuk tidak mengirimkan rudal pertahanan udara S-300 yang dijanjikan kepada Iran. "Rusia berusaha bertanggung jawab, mengendalikan diri dan tidak mengirimkan rudal-rudal tersebut kepada Iran," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Philip Crowley.
Crowley mencatat bahwa rudal-rudal itu tidak termasuk dalam sanksi resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) Rabu terhadap Iran yang disetujui DK, tetapi mengatakan, "Kami mengakui dan menghargai pengendalian diri yang Rusia tunjukkan pada masalah ini."
Namun resolusi itu, menurutnya, menyerukan untuk pertama kalinya bagi negara-negara untuk berusaha waspada dan mengendalikan diri dalam penjualan atau pengiriman semua senjata-senjata lain dan yang berkaitan dengan barang tersebut. Rusia telah menyetujui kesepakatan penjualan rudal beberapa tahun lalu tetapi tak pernah mengirimkan senjata-senjata itu, di tengah tekanan AS dan Israel, yang khawatir bahwa akan terjadi perkembangan dramatis dalam kemampuan pertahanan Iran. Kegagalan pengiriman rudal-rudal itu membuat pemimpin Iran kecewa dan menjadi kendala besar dalam hubungan erat kedua negara itu.
Putaran keempat sanksi DK PBB terhadap Iran itu memperluas larangan militer dan keuangan terhadap negara tersebut. Resolusi itu menambahkan larangan penjualan kepada Iran delapan jenis baru senjata besar dan pembatasan-pembatasan baru terhadap investasi Iran ke luar negeri. Kementerian luar negeri Rusia, Kamis, mengatakan, kontrak pengiriman rudal pertahanan udara S-300 kepada Iran tidak terpengaruh oleh sanksi-sanksi baru PBB, setelah terdapat klaim bahwa kesepakatan itu akan dibekukan. Ditanya apakah ada peranan AS di dalam masalah itu, Crowley mengatakan, Washington telah melakukan pembicaraan dengan Moskow mengenai topik itu dan Rusia akan membuat keputusannya sendiri.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment