Ilustrasi
TEMPO Interaktif, Cina mengajukan protes ke Korea Utara atas insiden penembakan di perbatasan pekan lalu yang menyebabkan tiga warga Cina tewas dan melukai lainnya.
Terkait kompplain yang disampaikan ke Pyongyang, Beijing mengatakan seorang pengawal perbatasan menembak empat warganya, Jumat, yang diduga akan melakukan perdagangan ilegal lintas batas.
Kasus penembakan ini datang bersamaan dengan ketegangan atas tenggelamnya kapal angkatan laut Korea Selatan, Cheonan, mengakibatkan 46 pelaut tewas, Maret lalu. Menurut Korea Selatan, sebuah torpedo Korea Utara menjadi penyebab tenggelamnya armada laut tersebut.
Pejabat Cina, Rabu (9/6), mengatakan bahwa peristiwa penembakan itu terjadi terhadap warga lokal di utara kota Cina, Dandong, yang sedang melintasi sungai di perbatasan.
"Cina memandang pentingnya masalah ini dan perlu ada penyelesaian bersama perwakilan (Korea Utara)," kata Qin gang, juru bicara menteri luar negeri.
"Saat ini kasusnya dalam proses penyelidikan."
Menurut surat kabar Cina, Rabu, Korea Utara mejelaskan bahwa para tentara dipercaya melintas perbatasan sebagai mata-mata.
Mengutip keterangan otoritas perbatasan Cina, Global Times, melaporkan sejak Korea Utara dituduh sebagai penyebab tenggelamnya Cheonan, "mereka telah meningkatkan kewaspadaan."
"Warga perbatasan Cina berbicara dalam bahasa Korea dan mengenakan pakaian kamuflase, dan pasukan Korea Utara yakin mereka adalah mata-mata Korea Selatan sehingga ditembak," jelas koran tersebut.
Banyak warga Cina di dekat perbatasan Korea Utara beretnis Korea.
Dandong adalah sebuah kota pelabuhan besar dan menjadi tempat keluar masuk ke Korea Utara dari Cina.
Cina memiliki perbatasan 1.415 kilometer dengan tetangganya yang dikawal oleh kedua pasukan di masing-masing sisi namun batas sungai kedua nagara sering digunakan oleh para penyelundup dan pengungsi untuk jalur lintas perbatasan dari Utara ke Cina.
Sumber: TEMPO
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment