Ledakan terjadi saat roket mencapai ketinggian 70 kilometer dari darat
VIVAnews - Sebuah roket Korea Selatan diduga meledak sesaat setelah diluncurkan, Kamis, 10 Juni 2010. Ledakan terjadi saat roket mencapai ketinggian 70 kilometer dari darat.
Seperti dikutip dari laman stasiun televisi BBC, roket itu membawa sebuah satelit untuk diposisikan di orbit. Menurut seorang pejabat, Ahn Byong-Man, kemungkinan roket meledak 137 detik pasca-peluncuran.
Roket peluncur Korea, Space Launch Vehicle 1 itu bertolak dari Pusat Angkasa Luar Goheung pada pukul 17.01 waktu setempat. Namun, kontak terputus saat roket berada pada ketinggian 70 kilometer.
"Melihat sinar terang yang terlihat di kamera yang terpasang di ujung roket, kemungkinan roket meledak saat penerbangan berada pada proses pembakaran pertama," kata Ahn.
Gambar yang ditayangkan televisi Korea menunjukkan serpihan roket jatuh ke laut. Peluncuran ini merupakan upaya kedua Korea Selatan untuk menempatkan sebuah satelit di angkasa luar setelah peluncuran pada Agustus 2009 lalu juga gagal.
Analis mengatakan, bila dugaan ledakan itu telah dikonfirmasi, maka peristiwa ledakan itu akan menjadi sebuah kemunduran bagi Korea Selatan. Karena, Korea Selatan disebut sejumlah kalangan sedang bersaing dengan negara lain di Asia untuk mencapai angkasa luar.
China, India, dan Jepang juga telah mengembangkan kemampuan peluncuran. China bahkan telah mengirimkan tiga pesawat berawak ke angkasa luar.
Sumber: VIVA NEWS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment