JAKARTA (Suara Karya): Kekuatan pertahanan laut Indonesia masih membutuhkan tambahan alat utama sistem senjata (alutsista) untuk memaksimalkan pengawasan sejumlah kawasan perairan Indonesia, termasuk di kawasan perbatasan.
Demikian disampaikan Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Hari Bowo di sela acara penyematan Brevet Kehormatan Manusia Katak kepada Pangarmabar yang dilakukan Komandan Satuan Pasukan Katak Koarmabar (Dansatpaskaarmabar) Kolonel Laut (T) Andy Kriswanto di Tanjung Pasir, Banten, Selasa (4/1) malam.
"Banyak kebutuhan, misalnya pengadaan kapal selam. Namun, itu semua sangat tergantung dari kemampuan APBN. Tapi kami berusaha untuk dapat memenuhinya," katanya.
Hari menjelaskan, dalam waktu dekat ini akan didatangkan Kendaraan Tempur Bawah Air (KTBA) dari Inggris yang diharapkan mampu memperkuat sistem pertahanan Indonesia.
"Ini yang sekarang menjadi perhatian pemerintah. Ada dua unit KTBA dari Inggris. Itu sudah masuk di dalam anggaran pengadaan alutsista tahun 2011," ujarnya.
Hari mengatakan, pihaknya akan terus berusaha meningkatkan kekuatan pertahanan Indonesia, baik itu dari kemampuan maupun sumber daya manusianya.
Terkait dengan peningkatan kualitas para prajurit TNI, dia menjelaskan, berbagai program pembinaan telah dilakukan. Antara lain, dengan melakukan pendidikan hingga latihan gabungan dengan negara lain. Salah satunya, yakni kerja sama dengan Malaysia maupun Singapura terkait kawasan perbatasan.
Sementara itu, terkait penyematan Brevet Kehormatan Manusia Katak itu sendiri diberikan kepada setiap perwira tinggi TNI yang berjasa dan telah memberikan dharma bakti sumbangan berupa pikiran, tenaga, dukungan, rasa simpati dan moril untuk perkembangan dan kemajuan Komando Pasukan Katak TNI AL (Kopaska TNI AL) di masa lalu, saat ini, dan masa yang akan datang.
Manuver Taktis
Prosesi kegiatan penyematan itu diawali dari pantai Mutiara Pluit. Pangarmabar yang didampingi Komandan Pasukan Satuan Pasukan Katak (Dansatpaska) dengan menggunakan combat boat Halilintar bergerak dengan kecepatan tinggi menuju check point diperairan Untung Jawa.
Selama dalam pelayaran tersebut para prajurit Kopaska memperlihatkan kemampuan mereka melakukan cast (lompatan dari perahu dengan kecepatan tinggi). Kemudian, di perairan Tanjung Pasir Banten dalam kegelapan malam satuan pasukan katak bergerak dalam manuver taktis satuan kecil yang dipimpin langsung oleh Pangarmabar untuk menghancurkan sasaran musuh.
Dengan gerakan taktis dan penuh kerahasiaan satu persatu anggota satuan Pasukan Katak mencari, mendekati dan menghancurkan kekuatan musuh.
Sumber: SUARA KARYA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment