Menurut laman Asian Defence News April lalu, Indonesia memilih bekerjasama dengan Korean Aerospace Industries dalam penyediaan pesawat berbobot kosong 4.600 kilogram tersebut. Pesawat yang pertama kali dikembangkan tahun 90an ini adalah kebanggan Korsel dalam kelas pesawat supersonic latih dan tempur. Pesawat ini pertama kali terbang tahun 2002 dan mulai bertugas di angkatan udara Korsel pada 2005.
Pesawat latih T-50 ini kemudian dikembangkan menjadi pesawat lainnya untuk tujuan akrobatik dan serang, di antaranya adalah T-50B, TA-50 dan FA-50. Terdapat banyak kesamaan antara pesawat ini dengan pesawat F-16 Fighting Falcon buatan Lockheed Martin Amerika Serikat. T-50 dapat mencapai ketinggian 14.600 meter dan berkecepatan maksimal Mach 1,4-1,5. Pesawat ini didesain memiliki daya terbang selama 8000 jam.
Indonesia berencana membeli sebanyak 16 pesawat T-50 dari Korsel. Harganya akan ditentukan kemudian dalam negosiai. Menurut laman aircraftcompare.com, harga satuan pesawat ini mencapai US$21 juta atau sekitar Rp179,9 miliar. Menurut media di Korsel, pemerintah Korsel akan membeli pesawat CN-235 buatan Indonesia jika pemerintahan SBY jadi memborong T-50.
Pembicaraan masalah ini akan dilakukan dalam kunjungan Menteri Pertahanan Korea Selatan, Kim Kwan-jin, ke Indonesia hari ini, Jumat, 9 September 2011. Dalam kunjungannya, Kim akan didampingi oleh para eksekutif dari sembilan kontraktor pertahanan Korea, termasuk Daewoo Shipbuilding and Marine, perusahaan pembuat kapal selam ternama Negeri Ginseng.
Perusahaan Daewoo menguasai pasar kapal selam di Korsel sampai awal tahun 1999. Sejak tahun 1991, perusahaan ini telah membuat sembilan kapal selam diesel seberat 1.200 ton, bekerja sama dengan perusahaan kapal selam Jerman Howaldtswerke-Deutsche Werft. Indonesia rencananya akan membeli kapal selam dari perusahaan ini dengan kontrak senilai US$1 miliar atau sekitar Rp8,5 triliun.
Pemerintah Korsel telah menunjuk perusahaan ini untuk membuat kapal selam tipe 214 seberat 1.800 ton dilengkapi dengan rudal serta sistem sensor canggih yang diperkirakan selesai pada 2018. Harga satuan kapal selam ini sekitar 110 miliar won atau sekitar Rp879 miliar.
Sumber : VIVANews
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment