Selain itu SBY meminta seluruh Alat Utama Sistem Pertahanan (alusista) yang dibutuhkan, diprioritaskan dibeli dari produksi dalam negeri. Hal ini penting untuk mendorong industri bidang pertahanan keamanan yang juga telah dimiliki Indonesia seperti PT Pindad dan lainnya.
‘’Kalau memang belum ada dibuat oleh industri kita, usahakan ada satu kerjasama produksi bersama. Kalau belum ada sama sekali, baru diadakan kerangka kerjasama jangka panjang,’’ kata SBY di Istana Negara, Jakarta, Kamis (8/9).
Untuk mengawasi pengadaan alutsista secara tepat sasaran, Presiden SBY menugasi Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) untuk ikut melakukan pengawasan. Sementara di Kemenhan, laporan harus diberikan oleh Wamenhan secara khusus untuk pengendalian hari per harinya.
‘’Jadi proses dapat berjalan dengan baik. Karena selama ini banyak proses yang bikin lamban sehingga kita kehilangan momentum. Jangan sampai terjadi lagi,’’ kata SBY.
Sumber : JPNN
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment