Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia, dan Turki memiliki hubungan politik yang semakin baik, dan hubungan kerjasama industri antara kedua negara terus meningkat. Kedua negara telah memutuskan untuk meningkatkan kerjasama pertahanan, ketika Presiden Abdullah Gul mengunjungi Indonesia pada bulan april yang disambut oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ketika kedua negara tersebut menandatangani kerjasama industri pertahanan.
Kemudian, perusahaan-perusahaan besar dalam industri pertahanan dari kedua negara bertemu untuk terus mengembangkan potensi kerjasama pertahanan. Mereka telah memutuskan untuk kerjasama dalam pengembangan teknologi elektronik dalam militer, roket dan kendaraan lapis baja.
Selain itu Aselsan yang merupakan perusahaan elektronik dibidang pertahanan Turki dan Industri pertahanan Indonesia telah setuju untuk memproduksi produk Aselsan antara lain radio untuk militer dan peralatan nirkabel lainnya untuk TNI. Roketsan yang merupakan perusahaan pembuatan roket Turki juga sepakat untuk memproduksi berbagai roket jarak pendek bagi Indonesia.
Sementara itu, perusahaan swasta pembuat kedaraan yaitu FNSS sepakat untuk mengembangkan sebuah kendaraan taktis 6x6 bagi Indonesia. FNSS telah membuat kendaraan lapis baja Pars 6x6 dan 8x8. Berdasarkan perjanjian dengan Indonesia, FNSS akan memodifikasi 6x6 Pars dan kemudian kedua belah pihak akan memproduksi bersama kendaraan lapis baja tersebut.
Kesepakatan dengan Aselsan diharapkan akan ditandatangi sebelum akhir tahun ini, kata sumber industri pertahanan terkait kepada Daily News Hurriyet. Penawaran Roketsan dan FNSS diharapkan selesai pada tahun 2012. Perjanjian dengan Aselsan diharapkan akan melebihi kontrak senilai $ 100 juta dollar, dan kedua transaksi lain diharap senilai $150 juta dollar.
Secara terpisah, tim perusahaan dari Jerman dan Turki dan agen pengadaan pertahanan Turki akan menawarkan dua kapal selam U-209 ke TNI AL, Mereka akan bersaing dengan Korsel yaitu Daewoo Shipbuilding dan Marine.
Sumber : Hurriyet Daily News/WDN/MIK
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment