"Alhamdulilah kita dapat mengalokasikan anggaran yang lebih besar, dibandingkan lima tahun pertama saya memimpin pemerintahan di negeri ini," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis 8 September 2011.
Menurut SBY, saat ini sudah ada urgensi yang tinggi untuk melakukan modernisasi dan pembangunan kekuatan. Mengingat, sejumlah alutsista dari sisi generasi sistem persenjataan pada saatnya diremajakan dan dimodernisasi.
Target pemerintah, kata SBY, pada tahun 2014 atau 2015 pembangunan kekuatan atau modernisasi TNI dan Polri sudah bisa tercapai. Selanjutnya SBY meminta dalam pengadaan Alusista itu dilakukan pembenahan termasuk mekanisme pengadaannya.
"Ada masalah transparansi dan akuntabilitas," kata SBY. Terlebih lagi anggaran di Kementerian Pertahanan paling tinggi, utamanya untuk pengadaan alusista. SBY meminta, setiap dana yang dipakai bisa dipertanggungjawabkan.
"Pastikan pengadaan alutsista yang mahal ratusan milliar bahkan triliunan kalau menyangkut kapal selam, pesawat tempur dan alutsista sejenis, tepat sasarannya," kata dia.
Pengadaan senjata itu kata SBY, untuk kepentingan pertahanan negara dan pertahanan internal. SBY menekankan, pembelian senjata itu tidak menggunakan pinjaman luar negeri. "Wajib hukum membeli alusista itu sudah bisa dibuat industri dalam negeri kita," kata SBY.
Sumber : VIVANews
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment