Sejumlah pejabat Rabu (16/6) mengatakan, kesepakatan itu dikeluarkan saat ketegangan meningkat akibat tenggelamnya sebuah kapal perang Korsel pada bulan Maret yang menurut penyelidik multinasional bulan lalu diakibatkan oleh torpedo Korut. Angkatan Laut Korsel mengatakan, kesepakatan dengan AS akan membantu persekutuan tersebut meningkatkan pembagian intelijen dalam memonitor kapal selam Korut dan memperkuat latihan bersama anti-kapal selam.
Kedua pihak juga setuju untuk bekerja sama dalam latihan anti-proliferasi pimpinan AS yang bisa menghentikan lalu lintas persenjataan Korut di perairan sekitar semenanjung. Menurut sumber di Angkatan Laut Korsel, perjanjian itu telah tercapai dalam pembicaraan antara Kepala Staf Angkatan Laut Korsel, Admiral Kim Sung-chan dan Komandan Armada ke-7 AS, Admiral John Bird.
Rencana latihan bersama AL AS dan Korsel telah ditunda untuk menunggu kebijakan dari PBB atas kasus tersebut.
Kedua Korea secara teknis masih dalam keadaan perang sejak berakhirnya konflik pada 1950-53, yang hanya berakhir dengan gencatan senjata.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment