
Jet pack memiliki kekuatan 200 tenaga kuda dengan dua baling-baling di kanan dan kiri.Alat tersebut diciptakan Glenn Martin yang memublikasikan mesin temuannya pertama kali pada Juli tahun lalu. Berat jet packmencapai 254 pon atau 115kg. Untuk me-nerbangkannya, pengendara tidak perlu memiliki lisensi pilot.Jet packmampu terbang sejauh 30 mil dengan durasi 30 menit dalam kondisi tangki bahan bakar penuh.
Dalam tes, model terbaru dapat terbang hingga ketinggian 2.400 meter dan melaju dengan kecepatan 60 mil per jam.Menurut CEO Martin Aircraft Richard Lauder, jet pack sangat tepat digunakan untuk pelayanan darurat, pengguna pribadi, dan kepentingan militer.“Kita akan memproduksinya ke pasaran,”ujarnya. Lauder sendiri mau mengekspose siapa mitranya dalam pengembangan jet pack.
Dia hanya Walau dia menyebutkan bahwa mitranya itu adalah perusahaan pembuatan pesawat terbang skala internasional. Gabungan dua perusahaan tersebut akan menjadi perusahaan baru yang akan menguasai 51% saham. Sedangkan Lauder dan penemu jet pack Glenn Martin akan ditunjuk sebagai direktur dalam perusahaan baru tersebut. Sebenarnya bagi Martin,jet pack merupakan titik kulminasi dari mimpinya sejak masih kecil.
Ketika masih berusia lima tahun, dia memiliki keinginan untuk membuat jet pack seperti pahlawan komik atau film seperti Buck Rogers dan James Bond.“Ternyata,alat itu bekerja lebih baik dibanding yang kami perkirakan,”ujar Martin. Dia pun menyatakan, orang di seluruh dunia akan sepakat bahwa jet pack adalah peristiwa bersejarah yang langka. Di masa depan, Martin berusaha merampingkan bentuk jet pack.
“Jika ada orang berkata bahwa dia tak akan membeli jet pack sampai besarnya seukuran ransel sekolah dan bermesin turbin,oke saja,”paparnya. Sebenarnya jet pack dapat mengangkat seorang pilot dengan berat di bawah 60 kilogram selama sekitar 30 menit dengan tangki berisi bensin lima galon.
Martin juga sengaja mendesain jet pack itu sesuai dengan definisi kendaraan ultralight yang ditetapkan Federal Aviation Administration, yaitu berat di bawah 115 kilogram dan hanya membawa satu awak. Dengan desain ultralight ini, berarti pengendaranya tak memerlukan lisensi pilot.Martin memperkirakan jet packmungkin hanya dipakai sebagai mainan kaum berduit.
Nantinya, setelah penegak hukum mulai mengenal alat itu, jet pack akan digunakan oleh militer, petugas penjaga perbatasan,bahkan tim SAR. Dengan jet packini,Martin telah melampaui upaya sejumlah pengusaha lain yang berusaha membuat peralatan serupa selama 50 tahun terakhir tetapi belum berhasil.Pada masa Perang Dunia II peneliti Jerman telah bereksperimen dengan teknologi jet pack.
Para ilmuwan Bell Labs juga memproduksi alat serupa bertenaga hidrogen peroksida yang mampu terbang selama beberapa detik.Perusahaan di California yang mengembangkan Solo Trek Exo- Skeletor Flying Devices selama enam tahun dan menghabiskan biaya jutaan dolar.Namun, dalam uji coba penerbangan pada 2002 alat setinggi 2,4 meter itu hanya mampu melayang selama 19 detik.
Sumber: Seputar Indonesia
Berita Terkait:
Teknologi
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Nipress : 2025, Kami Supplai Baterai Untuk 18 Kapal Selam TNI AL
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- ITS : Korsel Tak Tulus ToT Kapal Selam Kepada Indonesia
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Sharp Avionik K Gandeng Elbit System Dalam Pengembangan Proyek LAH Dan KFX
- TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Bila Diinginkan, Indonesia Dengan Mudah Membuat Senjata Nuklir
- PT DI Akan Produksi Simulator CN-235 Dan Super Puma
- Radar INDRA Akan Dipasang Di Tiga Kapal Selam Indonesia
- Korsel Rilis Bom Korean GPS Guided Bomb Untuk KFX Kepada Publik
- Debat Polemik Pengembangan Pesawat Tempur KFX
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Pengamat : Israel Gagal Membuat Jet Tempur Kfir Yang Tangguh
- TNI AU Kembali Aktifkan ACMI Pekanbaru
- Departemen Pertahanan Bangun Pertahanan Cyber
- TNI Gandeng UI Untuk Mengembangkan Kapal Tanpa Awak
- Menhan : Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) Akan Diproduksi Massal
- Menristek : UAV Buatan BPPT Masih Terlalu Berisik
- KSAD : Pembelian Alutsista Luar Negeri Harus Ada Alih Teknologi
- Lapan : Nozzle Roket RX-550 Masih Bermasalah
- Spesifikasi UAV Sriti dan Alap-Alap Buatan BPPT
- BPPT Siap Mengembangkan UAV Untuk Militer
0 komentar:
Post a Comment