Dalam latihan militer yang diketahui secara publik untuk pertama kalinya usai perang saudara beberapa dekade lalu, Kamboja menembakan lebih dari 200 roket dari truk pelontar roket. Tes ini dilakukan di sebuah pangkalan udara yang terletak sekira 180 kilometer dari perbatasan dengan Thailand.
Namun seorang pejabat militer Kamboja menolak tuduhan ini sebagai aksi provokasi kepada Thailand.
"Latihan ini bukan bentuk ancaman ataupun unjuk gigi kepada negara tetangga kami (Thailand) atau pun negara lainnya," ungkap juru bica Kementrian Pertahanan Kamboja, Chhum Socheat, seperti dikutip AFP, Kamis (4/3/2010).
Sementara Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, juga sempat menepis anggapan provokasi sebelum latihan perang ini dilakukan. Menurutnya latihan ini diadakan untuk memperkuat kemampuan militer Kamboja untuk memenuhi tugas menghadapi ancaman musuh.
PM Hun Sen juga menambahkan jika roket yang ditembakan tersebut tidak lebih untuk mengetahui kualitas roket buatan Rusia dan China yang dibiarkan terbengkalai sejak perang dingin. Roket-roket ini sendiri sebelumnya dibiarkan tidak terurus di gudang militer Kamboja.
Hubungan Kamboja dan Thailand memang terus mengalami ketegangan, pengerahan pasukan kedua negara di perbatasan yang diperebutkan sejak Juli 2008 hingga kini masih terus berlangsung.
Sengketa perbatasan itu sendiri terjadi sejak Unesco memberikan status warisan dunia kepada Kuil Preah Vihear yang dibuat pada abad 11, yang diberada di wilayah kamboja yang juga diklaim Thailand.
Sumber: OKEZONE
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment