Pejabat militer senior China, Kolonel Luo Yan yang melontarkan pernyataan tersebut menepis anggapan rekan sejawatnya yang mendorong militer China untuk menggantikan dominasi militer AS saat ini di dunia.
Menjelang Sidang Parlemen China hari Jumat 5 Maret besok, seorang juru bicara parlemen China mengisyaratkan militer China untuk tetap bertindak seperti layaknya di masa lampau, sekaligus berencana untuk mengumumkan anggaran militer baru China untuk tahun depan.
Sebelumnya sejumlah pejabat militer China, termasuk Kolonel Luo mendesak pemerintah untuk meningkatkan anggaran militer mereka. Hal ini untuk menunjukan sinyal ancaman kepada AS usai negara Adidaya tersebut menjual senjata ke Taiwan.
Namun Kolonel Luo mendesak naiknya anggaran militer mereka bukan untuk menciptakan konfrontasi baru dengan AS. Ia justru mengindikasikan peningkatan anggaran militer ini merupakan untuk mempertahankan Taiwan untuk tetap berada di dalam kekuasaan China. Seperti diketahui Taiwan memang dianggap sebagai bagian dari wilayah China.
"Pemerintah harus berpikir lebih bagaimana untuk menjaga kedaulatan negara. Kami tidak memiliki niat untuk menantang Amerika," ungkap Kolonel Luo seperti dikutip Reuters, Kamis (4/3/2010).
Pernyataan Kolonel Luo dan pejabat militer senior China lainnya ini menandakan hubungan antara negeri panda tersebut dengan AS masih dapat dipenuhi friksi.
Setelah isu penjualan senjata ke Taiwan dan pertemuan Presiden AS Barack Obama dengan pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, China sepertinya berusaha untuk tidak membuka ketegangan baru dengan AS. Pemerintah China sepertinya ingin menghindari konfrontasi baru dengan AS.
Sumber: OKEZONE
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment