Para penerbang yang terlibat meliputi penerbang Skadron Udara 3 dengan pesawat F-16/Fighting Falcon, Skadron Udara 14 menggunakan F-5/Tiger dan Skadron Udara 15 dengan Pesawat Hawk MK-53.
Latihan dimaksudkan untuk menguji kualitas ketepatan menembak bukan menghancurkan sasaran, ketiga jenis pesawat untuk bombing menggunakan bom latihan asap BDU-33 dan MK-82, Rocketing menggunakan FFAR 2,75 inch serta peluru 30 mm dan 20 mm. Sasaran untuk jenis bom dan roket berupa lingkaran sedang peluru target berupa layar.
Pada latihan tersebut, teknik menembak antara jenis bom dan peluru ada perbedaan yakni untuk peluru penerbang harus “pin point” artinya pesawat langsung mengarah ke target karena peluru jalannya lurus, sedang jenis bom seolah-olah dihantarkan untuk masuk ke sasaran.
Disamping itu penembakan (Angle of Attack) antara bom dan peluru juga berbeda. Jika peluru sekitar 10 – 15 derajat sedangkan untuk jenis bom 10 – 30 derajat. Ini dinamakan ”Hight Angle Bombing” sebab menge-bomb dengan sudut penembakan yang tinggi bermanfaat pada saat pertempuran untuk menghindari serangan arteleri musuh. Ketiga jenis pesawat ketika menembak diatas ketinggian 1000–1500 kaki untuk peluru, sedang bomb antara 4000-4500 kaki.
Dalam latihan menembak ketetapan ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi seperti kecepatan pesawat, sudut penembakan, arah angin dan jarak pandang. Dengan latihan penembakan tersebut, diharapkan para penerbang tempur Lanud Iswahjudi akan semakin profesional dalam menembak dari udara ke darat, yakni mampu menembak sasaran dengan tepat.
Jadi latihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan para penerbang yang sudah ada, sehingga jika suatu saat mendapat tugas menghancurkan sasaran di darat tidak ragu lagi.
Sumber: TNI
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment