Ia tak menunjuk media apa dan dari negara mana yang telah menciptakan atmosfir buruk. Namun, menurutnya selama ini media di Indonesia kerap menyerang kebijakan perbatasan negeri jiran tersebut. Adapun media konvensional di Malaysia, karena mayoritas dikendalikan pemerintah, cenderung menurunkan berita yang lebih "aman".
Menurut Ahmad, Presiden Indonesia dan Perdana Menteri Malaysia telah sama-sama bekerja keras merampungkan sengketa perbatasan. Tapi jika rakyatnya menciptakan masalah, maka masalah perbatasan akan makin pelik.
"Yang penting bukan hanya aspek legal tentang perbatasan, tapi semangat untuk menyelesaikan masalah, dan pembagian sumber daya alam yang ada di kedua negara," ucapnya. Ia yakin masalah perbatasan bisa diselesaikan dalam waktu dekat, meski ia tak menyebutkan target waktunya.
Di sesi yang sama, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan perundingan perbatasan itu akan memakan waktu. Pasalnya, banyak hal yang perlu disepakati kedua negara.
Sumber: TEMPO
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment