"PNM untuk dapat menghidupkan kembali produksi PT PAL yang boleh dikatakan sudah kolaps," ujarnya saat rapat dengar pendapat di Komisi VI DPR, Kamis (24/03). Harsutanto menjelaskan, dana PNM tersebut untuk membiayai segala pembuatan kapal baru yang diproduksi oleh PT PAL yang saat ini masih terbengkalai diakibatkan, bank di Indonesia terutama bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak ingin meminhttp://www.blogger.com/img/blank.gifjamkan PT PAL. "Itulah sebabnya saya membutuhkan dana PNM dari pemerintah," jelasnya.
Selain untuk mengurangi utang, PNM ini akan dipakai untuk meningkatkan gross margin sekitar 13%-16% dan juga untuk kebutuhan pemasaran produksi PT PAL tahun 2011-2015 sebanyak Rp 1,3 triliun- 2,5 triliun. "Dana PMN untuk kebutuhan tercapainya Going Concern PT PAL pada tahun 2013," tuturnya.
Harsutanto menambahkan, PT PAL masih bisa bertahan sampai sekarang karena mengandalkan pendapatan dari perbaikan kapal-kapal komersial maupun dari instansi pemerintah baik itu TNI, dan Polri. "Tetapi banyak peralatannya berusia di atas 30 tahun dan biaya perawatannya mahal sekali," jelasnya.
Sumber: KONTAN
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment