WASHINGTON, KOMPAS.com — Amerika Serikat memanggil diplomat senior Suriah di Washington, Senin (19/4/2010), untuk membahas "perilaku provokatif" negara itu terkait kemungkinan pengalihan rudal Scud kepada kelompok Hezbollah. Pengalihan itu, jika benar, dikatakan bisa menjadi ancaman serius bagi Lebanon dan Israel.
"Amerika Serikat mengecam keras setiap pengalihan senjata apa pun, dan terutama sistem rudal balistik seperti Scud, dari Suriah kepada Hezbollah," kata pernyataan yang dikeluarkan juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Gordon Duguid. "Transfer senjata semacam ini menyebabkan destabilisasi di kawasan tersebut dan menimbulkan ancaman langsung terhadap keamanan Israel maupun kedaulatan Lebanon."
Pernyataan AS itu dikeluarkan terkait dugaan adanya pengalihan rudal Scud jarak jauh kepada gerilyawan Hezbollah Lebanon, yang jika benar bisa merintangi kelanjutan diplomasi Presiden AS Barack Obama terhadap Suriah. Pihak Departemen Luar Negeri AS mengatakan, ini untuk keempat kalinya dalam bulan-bulan belakangan ini Washington mengangkat soal itu dengan Kedutaan Suriah.
Para pejabat AS pekan lalu mengatakan, mereka percaya Suriah bermaksud mentransfer persenjataan itu, tetapi ragu tentang apakah rudal itu akan dikirim utuh atau benar-benar telah ditransfer ke Lebanon. Damaskus telah membantah tuduhan itu dan mengatakan bahwa Israel mungkin menggunakan tuduhan itu sebagai alasan untuk melakukan serangan militer terhadap Suriah
Pernyataan terbaru AS itu merupakan peringatan yang tegas bagi Damaskus. AS mengatakan, transfer senjata itu merupakan hambatan bagi proses perdamaian Israel dan Palestina serta menegaskan bahwa penyebutan Suriah sebagai negara sponsor "terorisme" terikat dengan dukungannya terhadap kelompok-kelompok seperti Hezbollah.
"Kami menyerukan penghentian segera setiap transfer senjata kepada Hezbollah dan organisasi teroris lainnya di kawasan itu," kata seorang pejabat senior AS. "Kami tidak akan menyebut mereka jika kami tidak berpikir sesuatu telah terjadi," lanjut pejabat itu.
Rudal Scud di tangan Hezbollah bisa menyerang jauh ke dalam wilayah Israel.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment