JAKARTA (Pos Kota) – Enambelas ribu prajurit TNI AL yang memiliki resiko tinggi dalam tugasnya akan diasuransikan BNI mulai 1 Juli 2010.
Gatot Mudiantoro Suwondo, Direktur Utama Bank BNI mengatakan, prajurit TNI AL yang diasuransikan jiwanya maupun kecelakaan adalah mereka yang terdaftar memiliki tabungan BNI sesuai kesepakan yang ditandatangani dengan Kasal Laksamana TNI Agus Suhartono Selasa (25/5) di Mabesal Cilangkap.
“Sekarang kita upayakan budaya menabung di kalangan prajurit. Mulai 1 Juli mereka kita asuransikan dengan BNI Life,” kata Gatot usai MOU dengan Kasal Laksamana TNI Agus Suhartono Selasa (25/5) di Mabesal Cilangkap.
BNI juga, lanjut Gatot, siap membantu TNI AL dalam pengadaan dan perbaikan alat utama sistem persenjataan (alutsista). “Kami sudah membantu TNI AD dengan membeli panser dan TNI AU dengan pengadaan pesawat tempur Sukhoi,” katanya.
Kini, sambung Gatot, bola ada pada TNI AL. Artinya, TNI AL tinggal menyodorkan daftar kebutuhan prioritas mana yang harus dibeli. Soal dana akan disiapkan BNI.
Kasal Laksamana Agus Suhartono mengatakan, TNI AL sudah memiliki Rp1 triliun dari APBN untuk alutsista selama lima tahun. Artinya, TNI AL bakal belanja alutsista Rp200 miliar tiap tahunnya. Kebutuhan inilah yang bisa dibantu oleh BNI melalui MOU tersebut.
Dengan kerjasama TNI AL dengan perbankan plat merah seperti BNI, Mandiri dan BRI, maka prajurit TNI Angkatan Laut kini mulai dapat mengambil gajinya melalui anjungan tunai mandiri (ATM), tidak lagi mengantri di kasir. Perubahan yang tergolong sangat terlambat ini diakui sebagai salah satu langkah efisien dan efektif untuk sistem penggajian di lingkungan TNI Angkatan Laut.
“Dengan kerja sama ini, maka seluruh prajurit dapat mengambil gajinya melalui ATM, sehingga menjamin ketetapan jumlah dan waktu. Sehingga mendukung kesejahteraan prajurit dan keluarganya,” kata Laksamana Agus Suhartono.
Ia menambahkan, kemudahan layanan pembayaran gaji juga dapat dirasakan oleh prajurit TNI Angkatan Laut yang bertugas di beberapa wilayah perbatasan atau pulau-pulau terdepan.
“Misalnya untuk prajurit yang berjaga di Pulau Nipah, dapat mengambil melalui ATM di Batam. Namun, untuk prajurit yang bersiaga di Miangas dan Marore, memang masih dipikirkan,” ujar Agus.
Selain pembayaran gaji melalui rekening, kesepakatan juga menyangkut kemudahan untuk mendapatkan dana bagi prajurit yang sedang beroperasi.
“Misalnya, selama beroperasi di wilayah perairan tertentu tidak perlu lagi membawa uang tunai untuk kepentingan operasional dan logistik,” ucap Kasal.
Ia mengatakan, kerja sama yang berjangka waktu lima tahun itu akan dikaji setiap tiga bulan, untuk melihat efektifitas dan efisiensinya. “Jika ada yang kurang, segera dapat kita ketahui dan perbaiki bersama,” kata Kasal.
Agus mengatakan, pembayaran gaji melalui ATM perorangan Mandiri akan diberlakukan bagi personel TNI Angkatan Laut yang berdinas di Mabes TNI Angkatan Laut dan Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), sedangkan untuk yang berdinas di Korps lain akan dilayani oleh Bank BNI 46 dan BRI.
Bank Mandiri akan melayani sekitar 19 ribu personel TNI Angkatan Laut, sedangkan BNI 46 dan BRI akan melayani masing-masing 16 ribu dan 15 ribu personel. “Pembagian tersebut didasarkan pada jaringan yang dimiliki masing-masing bank,” kata Kasal.
Sumber: POSKOTA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment