MOSKOW, KOMPAS.com - Presiden Rusia Dmitry Medvedev menyerukan Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) untuk menahan guna menciptakan perdamaian di Semenanjung Korea.
Kantor berita Rusia, Ria Novosti melaporkan, Presiden Medvedev menyampaikan seruan Rusia tersebut saat ia melakukan pembicaraan telepon dengan timpalannya dari Korsel, Presiden Lee Myung-bak, Selasa (25/5/2010.
"Jangan lagi meningkatkan ketegangan di kawasan itu," kata Medvedev merujuk pada ketegangan antara kedua Korea yang dimulai pekan lalu, setelah Seoul mengumumkan bahwa kapal tempurnya diserang oleh kapal selam Korut.
Tudingan Korsel itu dibantah keras oleh Korut dan menyatakan akan mengirim tim penyelidikan untuk memverifikasi bukti-bukti Korut tersebut.
"Presiden Korsel telah menginformasikan kepada Medvedev mengenai situasi di sekitar insiden itu. Presiden Rusia menyampaikan terima kasih kepada Lee Myung-bak atas penjelasannya yang rinci dan menyampaikan belasungkawa atas insiden yang menelan puluhan korban jiwa," demikian keterangan pers Kremlin.
Medvedev berharap meskipun situasi itu berlangsung dramatis, namun ketegangan di Semenanjung Korea harus dicegah.
Sebelumnya, Korut mengatakan, pihaknya akan melakukan aksi militer jika Korsel terus melanggar perairannya di lepas pantai barat Semenanjung Korea.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment