SEOUL - Korea Utara seperti memiliki niat untuk berperang dengan Korea Selatan. Sebagai bukti, negeri yang dipimpin Kim Jong Il tersebut mengumumkan akan mengesampingkan perjanjian mencegah perang terkait insiden bentrok tidak sengaja kapal perang kedua negara.
Pihak militer Korea Utara menyatakan akan membatakan perjanjian inter-Korea yang bertujuan mencegah konfrontasi antara angkatan perang kedua negara yang terjadi di sekitar perbatasan laut wilayah barat yang memang diperebutkan kedua negara.
"Serangan akan dilancarkan secepat mungkin," demikian pernyataan pihak militer Korut. Serangn akan dilakukan jika ada kapal Korea Selatan yang memasuki wilayah perairan Korea Utara.
Pengumuman ini dikeluarkan beberapa jam setelah Angkatan Laut Korea Selatan melakukan latihan antikapal selam Korut secara besar-besaran. Korsel pun tidak mengindahkan peringatan negara tetangganya yang mengancam jika latihan tersebut dapat berujung pada perang.
"Kami tidak akan mentolerir provokasi sedikit pun dari pihak musuh (Korsel). Kami akan menjawabnya dengan perang habis-habisan," ucap pejabat militer Korut Mayor Jenderal Pak Chan Su, seperti dikutip Associated Press, Kamis (27/5/2010).
Korsel melakukan latihan sebagai pembuktian jika mereka sudah siap berperang.
Ketegang di Semenanjung Korea terjadi setelah kapal perang Korsel tenggelam akibat ledakan misterius. Setelah dilakukan inestigasi oleh penyelidik asing dan Korsel, ternyata kapal tersebut tenggelam akibat tembakan torpedo. Penyelidikan atas kapal bernama Cheonan tersebut, berakhir dengan tuduhan terhadap Korut yang dianggap telah menembak kapal perang mereka.
Tuduhan Korsel ini diiringi dengan penyertaan bukti berupa potongan torpedo yang diduga digunakan militer negara komunis tersebut untuk menenggelamkan Cheonan pada Maret lalu.
Sumber: OKEZONE
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment