JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah kapal besar sudah siap bersatu meramaikan Sail Banda 2010 pada Juli-Agustus, di antaranya kapal Baruna Jaya III BPPT, Baruna Jaya VII LIPI, KRI Dr Suharso SHS-990 hingga kapal rumah sakit terbesar milik Angkatan Laut AS, USNS Mercy.
Beda dengan Sail Bunaken, di Sail Banda, Presiden SBY yang akan berkeliling ke kapal-kapal tersebut.
-- Indroyono Susilo
"USNS Mercy akan berlayar ke pulau-pulau di utara di Maluku Utara hingga ke selatan di Maluku," kata Sekretaris Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Indroyono Susilo pada Lokakarya Iptek Kelautan Sail Banda 2010 di Jakarta, Kamis (27/5/2010).
Selain itu sekitar 700 pemuda dari 33 provinsi, termasuk pelajar, pramuka, dan dari organisasi kepemudaan juga akan berpartisipasi dan berangkat dengan KRI Banjarmasin dan KRI Surabaya. Para pemuda tersebut akan mulai berangkat pada 24 Juli melalui rute Surabaya, Jakarta, Makassar, Ambon pada 1-6 Agustus, lalu kembali ke Jakarta dan kemudian kembali ke Surabaya.
Selain itu Sail Banda juga akan dimeriahkan kapal-kapal lain yang juga berencana ikut serta seperti kapal Angkatan Laut Australia, Singapura dan Malaysia serta reli kapal layar yang akan diikuti ratusan kapal layar dari berbagai negara.
"Tidak seperti Sail Bunaken yang kapal-kapalnya berparade, di Sail Banda, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan berkeliling ke kapal-kapal tersebut," kata Indroyono.
Laut Banda tempat berlangsungnya Sail Banda merupakan area yang sangat unik di dunia, karena merupakan tempat pertemuan tiga lempeng.
Sementara itu Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT, Yudi Anantasena mengatakan, jika kapal BPPT Baruna Jaya III ke Sail Banda, Baruna Jaya IV yang juga milik BPPT ke utara Sulawesi Utara bersama kapal riset termodern AS, Okeanos.
"Kami akan bertemu pada 19 Juli dalam rangka Sangihe Talaud Indonesian Expedition dan akan melakukan riset bersama mengenai celah aliran panas di bawah laut yang suhunya sekitar 300-400 derajat celcius," katanya.
BPPT, ujarnya, meneliti biota laut di kawasan gunung api dasar laut tersebut, mengambil sampelnya serta memetakan dasar laut di area tersebut.
Sedangkan Okeanos yang memiliki ROV (Remotely Operated Vehicle) akan melakukan pengambilan gambar di dasar laut dan menyiarkannya secara langsung ke Expedition Comand Center di Badan Riset Kelautan dan Perikanan, Jakarta. Okeanos dijadwalkan juga akan menyusul ke Sail Banda.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment