MOSKWA, KOMPAS.com — Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexei Borodavkin, Jumat (28/5/2010), berdiskusi dengan Duta Besar Korea Utara Kim Yong Jae tentang ketegangan berbahaya di Semenanjung Korea.
"Pertukaran pandangan terinci mengenai perkembangan berbahaya di Semenanjung Korea setelah karamnya kapal jenis korvet milik Korea Selatan berlangsung dalam pembicaraan itu," kata pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Rusia.
"Kedua pihak menyatakan perlunya usaha-usaha untuk mencegah ketegangan di wilayah itu meningkat dan menyatakan kesiapan untuk melanjutkan konsultasi demi menemukan cara-cara keluar dari krisis antar-Korea yang sedang terjadi," tambahnya.
Presiden Rusia Dmitry Medvedev hari Kamis berbicara lewat telepon dengan sejawatnya dari Korsel, Lee Myung-bak, yang mendesak untuk menahan diri guna mencegah eskalasi krisis itu menyusul tenggelamnya kapal perang Korsel pada 26 Maret lalu. Sebanyak 46 pelaut kapal Cheonan meninggal dalam insiden itu. Seoul menyatakan, tenggelamnya kapal itu akibat serangan torpedo kapal selam Korut.
Walau demikian, Moskwa mengatakan, pihaknya memerlukan bukti 100 persen mengenai peran Korut dalam insiden itu sebelum bisa mendukung usaha-usaha menghukum Pyongyang. Rusia mempunyai perbatasan darat yang pendek dengan Korut dan memiliki hubungan diplomatik serta hubungan dagang dengan negara komunis itu, yang pernah menjadi sekutu Uni Soviet.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment