JAKARTA, KOMPAS.com - Prajurit TNI Angkatan Laut kini mulai dapat mengambil gajinya melalui anjungan tunai mandiri (ATM), tidak lagi mengantri di kasir. Perubahan yang tergolong sangat terlambat ini diakui sebagai salah satu langkah efisien dan efektif untuk sistem penggajian di lingkungan TNI Angkatan Laut.
Rencana itu segera diterapkan menyusul ditekennya nota kesepahaman tentang Pemanfaatan Jasa Layanan Perbankan terutama di bidang layanan pembayaran gaji melalui rekening perorangan antara TNI Angkatan Laut dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Nota kesepahaman diteken Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Agus Suhartono dan Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Riswinandi di Jakarta, Senin (24/5/2010).
"Dengan kerja sama ini, maka seluruh prajurit dapat mengambil gajinya melalui ATM, sehingga menjamin ketetapan jumlah dan waktu. Sehingga mendukung kesejahteraan prajurit dan keluarganya," kata Laksamana Agus Suhartono, didampingi Riswinandi.
Ia menambahkan, kemudahan layanan pembayaran gaji juga dapat dirasakan oleh prajurit TNI Angkatan Laut yang bertugas di beberapa wilayah perbatasan atau pulau-pulau terdepan.
"Misalnya untuk prajurit yang berjaga di Pulau Nipah, dapat mengambil melalui ATM di Batam. Namun, untuk prajurit yang bersiaga di Miangas dan Marore, memang masih dipikirkan," ujar Agus.
Selain pembayaran gaji melalui rekening, kesepakatan juga menyangkut kemudahan untuk mendapatkan dana bagi prajurit yang sedang beroperasi.
"Misalnya, selama beroperasi di wilayah perairan tertentu tidak perlu lagi membawa uang tunai untuk kepentingan operasional dan logistik," ucap Kasal.
Ia mengatakan, kerja sama yang berjangka waktu lima tahun itu akan dikaji setiap tiga bulan, untuk melihat efektifitas dan efisiensinya. "Jika ada yang kurang, segera dapat kita ketahui dan perbaiki bersama," kata Kasal.
Agus mengatakan, pembayaran gaji melalui ATM perorangan Bank Mandiri akan diberlakukan bagi personel TNI Angkatan Laut yang berdinas di Mabes TNI Angkatan Laut dan Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), sedangkan untuk yang berdinas di Korps lain akan dilayani oleg Bank BNI 46 dan BRI.
Bank Mandiri akan melayani sekitar 19 ribu personel TNI Angkatan Laut, sedangkan BNI 46 dan BRI akan melayani masing-masing 16 ribu dan 15 ribu personel. "Pembagian tersebut didasarkan pada jaringan yang dimiliki masing-masing bank," kata Kasal.
Riswinandi mengatakan, dengan aset yang terus bertumbuh hingga diatas Rp 319 triliun Bank Mandiri memiliki lebih dari 21 karyawan yang tersebar di 1.000 kantor di dalam negeri dan enam kantor perwakilan luar negeri.
Selain itu juga punya jaringan distribusi Bank Mandiri termasuk 3.186 ATM, 7.051 ATM dengan fasilitas Link Network, dan 12.663 ATM bersama, Networks, and Electronic Data Capture (EDC) kurang lebih 25.254 di seluruh wilayah Indonesia.
"Dengan berbagai fasilitas itu, diharapkan Bank Mandiri dapat memenuhi kebutuhan TNI Angkatan Laut," ujarnya.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment