SIAGA-GAYA: Setelah melakukan perjalanan tiga hari mengarungi ganasnya Laut Mediterania, akhirnya Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Dewaruci merapat di dermaga Pelabuhan Malaga, Spanyol.
Kapal yang memiliki tiang layar setinggi 35 meter tersebut bertolak dari Aljazair pada 17 Juni 2010 dengan dilepas Duta Besar RI untuk Aljazair, Yuli Mumpuni Widarso.
"Perjalanan dari Aljazair ke Malaga ditempuh dalam waktu tiga hari. Padahal biasanya hanya dua hari," kata Kariono.
Lamanya waktu tempuh itu disebabkan tingginya gelombang dan kecepatan angin di Laut Mediterania.
Awalnya KRI Dewaruci mengatakan kecepatan angin hanya lima knot. Namun, dalam waktu singkat perlahan-lahan kecepatan angin bertambah menjadi 20 hingga 25 knot dan meningkat lagi menjadi 40 knot, terutama di sekitar perairan Teluk Almeria di bagian tenggara Spanyol.
Kepala Sub Dinas Penerangan Umum Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Mayor Laut Kariono di Surabaya, Jumat, (25/6), mengatakan, kapal layar tiang tinggi yang diawaki para kadet Akademi Angkatan Laut (AAL) itu tiba di Malaga pada 23 Juni 2010 pukul 08.30 waktu setempat.
"Mereka terlambat akibat pengaruh kondisi cuaca Samudera Atlantik yang terbuka hingga Selat Gibraltar," kata Kariono.
Sementara tinggi gelombang mencapai 4-5 meter myang engakibatkan air laut masuk melalui haluan kapal itu.
Hampir semua awak kapal mabuk laut. "Bahkan jumlah prajurit yang mengalami `sea sick` (mabuk laut) ini melebihi dari yang pernah terjadi. Mungkin karena mereka terlalu lama terombang-ambing gelombang Laut Mediterania, yakni 28 jam," katanya.
Setelah Spanyol, KRI Dewaruci dijadwalkan akan singgah ke Prancis, Belgia, Denmark, Norwegia, Inggris, Belanda, Jerman, Italia, dan Mesir, sebelum akhirnya kembali ke Tanah Air pada September 2010.
Sumber: SIAGA INDONESIA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment