
JAKARTA (Suara Karya): TNI Angkatan Udara menanti realisasi modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista), seperti yang telah dijanjikan pemerintah dalam tahun pertama rencana strategis (renstra) pembangunan kekuatan dan pertahanan Indonesia.
"Sambil menunggu realisasi dari rencana modernisasi alutsista tersebut, kita harus sikapi dengan tetap merawat dan memelihara alutsista yang ada serta tetap mengedepankan profesionalisme dibidang pemeliharaan, dengan pengecekan kelaikan alutsista secara teliti dan terukur serta penilaian safety level kegiatan yang komprehensif," ujar Komandan Komando Pemeliharaan Materiil TNI Angkatan Udara (Dankoharmatau) Marsekal Muda TNI Ferdinand AM dalam siaran pers yang diterima Suara Karya di Jakarta, baru-baru ini.
Saat ini, tutur Ferdinand, TNI memasuki tahun pertama Renstra II 2010-2014. Artinya, pembangunan kekuatan dan modernisasi alutsista TNI menuju periode kekuatan pokok minimum (Minimum Esensial Force/MEF).
"Patut disyukuri, bahwa pemerintah unya keinginan untuk menghapus alutsista tua yang dimiliki TNI. Suatu keinginan yang didasari atas kehendak untuk menjaga keselamatan pengguna alutsista," ujarnya.
Salah satu kebijakan strategis yang sedang berjalan pemerintah untuk membangun kekuatan berdasarkan MEF, adalah revitalisasi industri pertahanan. Sejumlah Badan Usaha Milik Negara Strategis dilibatkan dan ditingkatkan produktivitasnya, seperti PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT PAL dan PT Len.
Ferdinand mengharapkan pembangunan kekuatan akan menjadi program berkelanjutan. Seperti yang telah dicanangkan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Imam Sufaat bahwa pembangunan kekuatan jangka panjang akan dilakukan secara bertahap menjadi The First Class Airforce. Sedangkan, pembangunan kekuataan jangka pendek, yakni zerro accident.
"Pada jangka pendek atau kurun waktu satu tahun ini dapat kita lalui tanpa kecelakaan," ujarnya.
Kerja Sama
Pada sisi lain, TNI AU terus berupaya menjalin kerjasama militer dengan angkatan udara negara-negara tetangga. Di antaranya adalah kerja sama latihan dan kursus simulator dengan Angkatan Udara Singapura (RSAF) yang dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat.
Wakil Asisten Operasi (Waasops) KSAU, Marsekal Pertama TNI FHB Soelistyo mengatakan, latihan dan kursus Simulator TNI AU dan RSAF merupakan bagian dari hasil pertemuan tahunan kedua angkatan udara yang dilaksanakan di Bali.
"Kerja sama ini sudah berjalan cukup lama, sehinga perlu adanya koordinasi sebelum pelaksanaan latihan dan kursus simulator serta pertukaran kunjungan supaya dalam pelaksanaanya berjalan dengan baik," ujarnya.
Sementara itu, RSAF menyambut kerja sama angkatan udara antarnegara sahabat. "Angkatan Udara Singapura menyambut dengan baik rencana kerja sama yang akan dilaksanakan kedua angkatan yang serumpun ini," ujar pimpinan rombongan RSAF, Colonel Leong Kum Wah.
Sumber: SUARA KARYA
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
Kerja Sama
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Temui Presiden, Menlu Korsel Janjikan Peningkatan Kerjasama Pertahanan
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Sharp Avionik K Gandeng Elbit System Dalam Pengembangan Proyek LAH Dan KFX
- Indonesia Dan India Bahas Implementasi Kerjasama Pertahanan
- Komisi I DPR-RI Kunjungi 6 Industri Pertahanan di Ukraina
- Komisi I Berencana Kunker ke Ukraina Untuk Jajaki Kerja Sama Persenjataan
- Indonesia Dan China Sepakat Tingkatkan Kegiatan Latihan Militer Kedua Negara
- Indonesia Dan Jepang Tingkatkan Kerjasama Kemitraan Strategis
- Menhan Sambut Baik Tawaran Kerjasama Industri Pertahanan Dengan Wallenberg Family Swedia
- Indonesia - Jerman Sepakat Untuk Kerjasama 16 Latihan Perang Bersama
- Menhan : Presiden Jajaki Kerja Sama Alutsista Dengan Jerman Dan Hungaria
- Dubes Korsel : Pergantian Presiden, Tidak Mempengaruhi Kerjasama Pertahanan
- Indonesia Tertarik Tank Leopard Dan Kerjasama Perkapalan Spanyol
- Menhan Spanyol Kunjungi Indonesia Untuk Membahas MoU
- KSAD Jepang Bertemu Presiden, Untuk Bahas Kerja Sama Pertahanan
- Inggris Siap Berpartisipasi Dalam Pengembangan KFX
- Indonesia Dan Ukraina Tingkatkan Kerja Sama Industri Pertahanan
- Kemhan Dan FSMTC Rusia Bahas Kerjasama Teknik Militer
- Indonesia Berharap Kerjasama Pertahanan Dengan Rusia Semakin Erat
- Menteri Pertahanan Inggris Kunjungi Indonesia
- Selain Rudal, Indonesia - China Kerjasama UAV Dan Pertahanan Elektronik
- Indonesia Dan China Sepakati Kerjasama Keamanan Maritim
KOREA
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Kemhan : Butuh 1.5 Triliun Untuk Membangun Galangan Kapal Selam
- Kemhan Optimis Lanjutkan Proyek Kapal Selam dengan Korsel
- ITS : Korsel Tak Tulus ToT Kapal Selam Kepada Indonesia
- Jubir Kemhan Klarifikasi Alasan Korsel Batasi Indonesia Belajar Kapal Selam
- PT PAL : ToT Kapal Selam Korsel Rugikan Indonesia
- September 2013, Indonesia Kedatangan T-50 Golden Eagle
- Temui Presiden, Menlu Korsel Janjikan Peningkatan Kerjasama Pertahanan
- Indonesia Siapkan Dana Rp. 15 Triliun Untuk Pengembangan IFX
- 2014, PT PAL Akan Mulai Produksi Kapal Selam
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Doosan DST Kirim Tarantula 6x6 Kepada Indonesia
- Komisi I : Penundaan Sepihak Proyek KFX Ganggu Hubungan RI-Korsel
- Ini Alasan Korsel Tunda Proyek Pesawat Tempur KFX
- KSAU : TNI AU Tolak Hibah Pesawat Tempur F-5 Korsel
- Menhan : KFX Ditunda, Karena Indonesia Dan Korsel Ingin Buat Selevel F-35
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Sharp Avionik K Gandeng Elbit System Dalam Pengembangan Proyek LAH Dan KFX
- KAI Gelar Seminar "2013, KFX Harus Segera Diimplementasikan"
- Skuadron 15 Iswahjudi Terima Tim Dari Korea Aerospace Industries
- Menhan Masih Mempertimbangkan Hibah F-5 Dari Korsel
- Korsel Paham Kekuatiran Indonesia Atas Penundaan KFX
- EADS Menantang Boeing Dan Lockheed Martin Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Pesawat Amphibi Aron Lebih Cocok Untuk Sipil Dan SAR
- TNI AL Setujui 50 Desain Awal Kapal Selam Buatan DSME
0 komentar:
Post a Comment