Rusia telah memasuki pembicaraan tidak resmi untuk membeli kendaraan amphibi lapis baja dari Prancis, kata sebuah perusahaan pertahanan pekan ini, beberapa hari setelah Paris mengumumkan Prancis siap untuk menjual kapal perang Mistral ke Moskow meskipun ada kekhawatiran dari sekutu-sekutu Eropanya.
Saakkashvili, seperti dikutip Reuters, mengatakan penjualan kapal perang yang prospektif itu "sangat luar biasa dan amat, amat berisiko" dan "masalah tank 10 kali lebih besar".
Ia menyatakan bahwa jika Rusia menggelar Mistral di Laut Hitam "ada risiko langsung konflik antara Mistral buatan Prancis dan terutama pasukan NATO".
Kendaraan lapis baja Prancis itu mengungguli peralatan Rusia yang ada dan akan memungkinkan Rusia untuk menyerang negara Eropa timur "dalam beberapa jam", katanya pada wartawan dalam kunjungan ke London.
Saakashvili menegaskan ia pasti akan membicarakan masalah itu dengan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy.
Perusahaan Prancis Panhard mengumumkan pekan ini, perusahaan itu telah membicarakan penjualan "kurang dari selusin" kendaraan personil amphibi yang bisa mengangkut empat-orang dengan Rusia.
Rencana Prancis untuk menjual peralatan militer ke Moskow itu telah meninimbukan kekhawatiran di antara sekutu NATO-nya, Lithuania, Latvia dan Estonia, bekas republik Soviet yang mengkhawatirkan perjanjian itu bisa mengurangi keamanan mereka.
Rusia sedang dalam pembicaraan untuk membali sebuah kapal induk helikopter kelas Mistral dari Prancis untuk memodernisasi perangkat kerasnya yang menampakkan ketinggalan jaman ketika Moskow menyerang wilayah Georgia yang memisahkan diri, Ossetia Selatan, untuk mengusir tentara pemerintah Georgia pada 2008.
AS mengatakan sekutu-sekutu Eropa timur dan Georgia memiliki alasan yang baik untuk khawatir karena penjualan kapal perang itu.
Seorang pejabat Prancis menyatakan tidak akan ada alih teknologi jika Rusia membeli Mistral atau kendaraan pengangkut personil amfibi.
Sumber: ANTARA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment