Sebagai institusi ilmiah, Balitbang Dephan memiliki tanggung jawab dalam memanfaatkan, menguasai dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) pertahanan. Dalam mendukung pertahanan negara, tugas dan tanggung jawab, Balitbang Dephan semakin strategis dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
Tujuan dari pembangunan Litbang Pertahanan antara lain, pertama melaksanakan penelitian, pengkaijian dan pengembangan (Litjianbang) sistem dan strategi pertahanan dalam rangka mewujudkan kemampuan dan kekuatan pertahanan, kedua melaksanakan Litjianbang SDM dalam menyiapkan kualitas dan kuantitas SDM di bidang pertahanan negara, ketiga melaksanakan Litjianbang industri pertahanan dalam memberdayakan sumber daya nasional untuk menuju penguasaan teknologi dan industri pertahanan melalui alih teknologi, keempat melaksanakan Litjiangban teknologi pertahanan dan penerapan teknologi untuk kepentingan penguasaan iptek pertahanan, dan kelima melaksanakan penataan dan pemenuhan personel, sarana prasarana litbang untuk terwujudnya optimalisasi fungsi litbang dan peran fora nasional dan internasional.
Kebijakan yang ditempuh Balitbang Kemhan terkait pembinaan Litbang Pertahanan dalam rangka menunjang pembangunan industri pertahanan yang mandiri meliputi, pertama terlibat dalam desain sampai menghasilkan prototype Alutsista/sarana pertahanan yang dibutuhkan, kedua sebagai inspirator dan formulator antara pengguna (user ) dan industri pertahanan dalam mewujudkan kemandirian Alutsista, dan ketiga pengembangan desain produk yang aplikatif dan memungkinan diproduksi oleh industri pertahanan.
Sementara itu, kebijakan Litbang Indhan dalam kerja sama dengan Badan Litbang Nasional dan Akademisi meliputi pertama sebagai koordinator untuk penetuan komoditi militer/ Alutsista prioritas terpilih yang akan diteliti dan dikembangkan oleh tim pakar sampai dengan siap untuk diproduksi sesuai kebutuhan TNI, kedua penelitian bersama industri dan perguruan tinggi dalam bidang teknologi pertahanan, ketiga Perencanaan yang terintegrasi dalam penyusunan / pembuatan rancang bangun atau midifikasi sampai dengan prototype untuk produk Alutsista /sarana pertahanan, dan keempat merumuskan bersama standar teknologi produk / proses yang telah dicapai oleh industri di dalam negeri untuk digunakan sebagai acuan rekuisisi pengadaan produk – produk militer.
Beberapa hasil yang sudah dicapai oleh Balitbang Kemhan sampai saat ini antara lain, prototype hovercraft kapasitas 2 orang Prototype Plate Keramik Rompi Tahan Peluru Level IV, pembuatan Baju Rompi Tahan Peluru Level III, prototype Pembuatan Sepatu Dinas Lapangan, pembuatan PDL Loreng Substitusi Kapas, Rami dan Polyster, pembuatan Seragam Dephan Polyster dan Serat Rami, pemilihan power pact engine untuk Ranpur, Ranpur 4 x 4 untuk Angkut Personel, Alkom Radio HF Frequensi Hoping, Rudal jarak dekat 100-150 km permukaan ke permukaan, Small Jet Engine 200 N, Warhead dan Fuze untuk Roket 122 dan Ferromagnetik anti radar.
Sumber: DMC
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
0 komentar:
Post a Comment