Pulau Halura merupakan pulau paling selatan di Kabupaten Sumba Timur dan merupakan gugusan pulau terdepan yang berbatasan dengan perairan Australia.
Kepala Penerangan Korem 161 Wirasakti Kupang, Mastopo, mengatakan untuk mengamankan pulau tersebut dari rebutan negara lain, Pangdam IX Udayana Mayor Jenderal TNI Hotmangaradja Pandjaitan, kemarin, telah menandatangi prasasti yang akan dipasang di pulau tersebut sebagai bentuk pengakuan pulau tersebut milik Indonesia.
Prasasti itu, katanya, sebagai bentuk pengakuan bahwa pulau Halura di Sumba Timur merupakan pulau milik Indonesia dan siapa yang akan mencoba merebut dan mengklaim pulau tersebut akan berhadapan dengan seluruh rakyat Indonesia. "Prasastinya sudah ditandatangani dan siap dipasang di pulau tersebut," katanya di Kupang, Sabtu (20/2).
Selain itu, lanjutnya, di Pulau Halura yang selama ini tidak berpenghuni akan ditempatkan anggota TNI untuk mengamankan pulau tersebut dari ancaman rebutan negara lain. "TNI juga secara bertahap akan menempatkan anggota TNI di pulau tersebut," katanya.
Dari lima pulau terdepan di NTT, TNI baru menempatkan anggotanya di dua pulau yakni Pulau Ndana Rote dan Batek, sedangkan pulau Salura Mangudu dan Ndana Sabu belum. Namun, di pulau-pulau itu akan dipasang prasasti sebagai tanda pulau itu adalah milik Indonesia.
NTT memiliki sedikitnya 566 pulau, dimana 256 diantaranya telah diberi nama, sedangan 310 pulau masih belum bernama. Sejumlah 523 pulau diantaranya belum berpenghuni.
Sumber: TEMPO
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment