Untuk memasang rudal ini, TNI-AL mempercayakan pada devisi Kapal Perang yang dimiliki oleh PT PAL Indonesia.
Kepala Proyek Pemasangan Rudal Yahkunt dari PT PAL Indonesia Sutrisno mengatakan, rudal yang dibeli dari Rusia ini berjumlah empat misil dan akan dipasang di KRI Oswald Siahaan (OWA).
Rudal
Pemasangan rudal ini telah dikerjakannya selama tiga minggu terakhir. “Kemungkinan Juni pemasangan sudah rampung,” kata dia, Rabu (17/2).
Keempat misil rudal Yahkunt ini rencannya baru tiba di galangan PT PAL pada bulan April mendatang. Sambil menunggu datangnya rudal itu, PT PAL saat ini telah membuat tempat dudukan rudal tersebut diatas KRI OWA.
Yang pasti, dengan pemasangan rudal ini, kata Sutrisno, membuktikan jika kemampuan dari PT PAL tidak diragukan lagi.
Untuk devisi tempur sendiri, PT PAL ditahun 1995 hingga 1997 juga pernah melakukan overhaul (perbaikan total) pada dua kapal selam milik TNI-AL yaitu KRI Cakra dan KRI Nanggala.
Padahal, untuk overhaul kapal selam, biasanya TNI harus mengirimkannya ke Korea Selatan. "Padahal sejak dulu kita sebenarnya mampu,” kata Sutrisno yang juga wakil Ketua Serikat Pekerja PT PAL ini.
Untuk memasang rudal Yahkunt, PT PAL sebenarnya juga telah berpengalaman karena beberapa waktu lalu juga berhasil memasang rudal buatan China di KRI Hiyu dan KRI Layang.
Ketua Serikat Pekerja PT PAL Yuniarto Leksana, menambahkan, selain overhaul kapal selam, devisi tempur PT PAL juga pernah memperbaiki kapal perang jenis corvet tepe sigma buatan Belanda yang biasanya perbaikan kapal jenis ini harus dilakukan di Swiss. “Saat itu kebetulan kapal ini sudah rusak berat dan tidak bisa dibawa ke Swiss. Terpaksa TNI meminta kita,” katanya.
Tak hanya mampu melakukan perbaikan, saat ini PT PAL setidaknya juga sedang dalam proses merakit sebuah KRI yang rencannya akan diberinama KRI Banda Aceh milik TNI-AL
Sumber: TEMPO
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment