
MAKASSAR, KOMPAS - Guna mengoptimalkan pemantauan pertahanan udara di kawasan timur Indonesia atau KTI, TNI berencana membangun tiga radar sebagai tambahan untuk 17 radar yang dioperasikan selama ini. Ketiga radar tersebut akan dibangun di Timika dan Merauke, Provinsi Papua, serta Saumlaki, Maluku.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Imam Sufaat mengemukakan hal itu di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (19/2), seusai
serah terima jabatan Panglima Komando Operasi TNI AU II dari Marsekal Muda Yushan Sayuti kepada Marsekal Pertama R Agus Munandar. Yushan mendapat tugas baru sebagai Staf Ahli KSAU. Agus sebelumnya menjabat Komandan Pangkalan Udara Adisutjipto, Yogyakarta.
Menurut Imam, cakupan radar untuk wilayah Indonesia selama ini baru mencapai 70 persen. ”Wilayah yang tidak terjangkau umumnya berada di kawasan timur Indonesia,” ujarnya.
Namun, Imam tidak mengungkapkan biaya pembuatan tiga radar tersebut. ”Tahun 2011, radar berikutnya akan dibangun di Singkawang, Kalimantan Barat,” kata Imam seraya menjelaskan, hal itu untuk untuk mengoptimalkan pemantauan perbatasan RI-Malaysia.
Pembangunan tambahan radar-radar tersebut diharapkan dapat mengurangi kasus penerbangan gelap atau masuknya pesawat tempur ke wilayah udara Indonesia tanpa izin.
Selain radar, lanjut Imam, TNI AU saat ini juga mengupayakan peremajaan pesawat tempurnya. Rencananya akan didatangkan 16 pesawat tempur baru untuk mengganti armada yang sudah ada di Landasan Udara (Lanud) Iswahjudi, Madiun, dan Lanud Abdulrahman Saleh, Malang, Jawa Timur.
Pesawat tempur yang akan diganti adalah tipe OV-10 Bronco (di Lanud Abdulrahman Saleh, Malang) dan tipe Hawk M-53 di Lanud Iswahjudi, Madiun. ”Indonesia ingin memperbarui armada yang sudah ada ke generasi teknologi yang lebih tinggi, seperti tipe Hawk F-5 Tiger,” ujar Imam.
Pengadaan pesawat tempur ini tidak dilakukan melalui APBN, tetapi melalui mekanisme kredit ekspor atau pinja man lunak dari luar negeri.
”Pengadaan pesawat ter bang pada tahun 2010 ini juga berbarengan dengan kenaikan anggaran pemeliharaan sistem persenjataan. Kenaikan pagu anggaran melalui Kementerian Pertahanan bisa mencapai tiga kali lipat, menjadi 1,3 triliun (dari Rp 500 miliar pada 2009),” kata Imam.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
Radar
- Radar INDRA Akan Dipasang Di Tiga Kapal Selam Indonesia
- Bakorkamla : Radar Keamanan Laut Belum Terintegrasi Penuh
- Lanud Abdul Saleh Dilengkapi Move Weather Radar Buatan Jerman
- Radar Mutakhir Memonitor di Ujung Timur Kalimantan
- Eks.KSAU : Kedaulatan Udara RI Masih Lemah
- KSAU : 1,5 Tahun Kedepan TNI AU Kedatangan Berbagai Pesawat Tempur Dan Radar
- Lockheed Martin Dan PT CMI Teknologi Siap Memproduksi Radar Untuk Program NASRI
- Panglima TNI : Radar RI Sulit Deteksi Benda Dengan Terbang Rendah
- Pengamat : Indonesia Minimal Butuh 300 Radar
- China Tawarkan Radar Maritim ke Indonesia Senilai Rp. 1,5 Triliun
- Komisi I : Waspadai Bantuan Radar Dari AS
- Menhan : Radar Militer Dan Radar Sipil Saling Melengkapi
- TNI Segera Tempatkan Radar Baru di Manokwari Dan Morotai
- KSAU Resmikan Satuan Radar Timika
- Indonesia Tertarik Israel Untuk Mengintegrasikan Airborne Early Warning Di Pesawat C-295
- Lockheed Martin Dan PT CMI Teknologi Kembangkan Radar NASRI
- F-16 Jajal Kemampuan Radar Di Saumlaki Timika
- Kohanudnas Tambah Satuan Radar di Wilayah Timur Indonesia
- TNI AU Akan Bentuk Lima Skuadron Baru
- Kasau : TNI AU Targetkan Pasang 32 Radar Hingga 2024
- KSAU : TNI-AU Prioritaskan Pemantaun Udara Di Indonesia Timur
- KSAU Resmikan Satuan Radar Baru Di Saumlaki, Maluku
- Menhub Akan Melakukan Pengadaan Radar Bandara Yang Menjangkau Sampai Australia
- AS Hibahkan Sistem Pertahanan Senilai US$57 Juta Kepada TNI AL
- Penemu Rada Mini Berkunjung Ke AUU
0 komentar:
Post a Comment