Berdasarkan identifikasi yang dilakukan FBI, pilot tersebut adalah Joseph A Stack berusia 53 tahun. "Sebelum lepas landas, Stack tampaknya membakar rumahnya dan memposting pernyataan antipemerintah di sebuah web. Pernyataan itu lengkap dengan tanda tangan 'Joe Stack (1956-2010)'," demikian pernyataan seorang petugas FBI yang enggan disebutkan namanya, seperti dikutip AP, Jumat (19/2/2010).
Akibat aksi nekat yang dilakukannya, gedung pun meledak. Menurut saksi, jendela seketika menjadi pecah seperti diledakkan. Beberapa pilar gedung menjadi ambruk.
"Rasanya seperti bom," ujar Peggy Walker, petugas pajak IRS yang saat kejadian sedang duduk di mejanya. "Langit-langit runtuh dan jendela pecah. Kami berdiri dan berlari menyelamatkan diri," tambahnya.
Pentagon langsung menginstruksikan dua pesawat tempur jenis F-16 jet untuk berpatroli di atas gedung yang terus mengepulkan asap hitam. Presiden Barack Obama menginstruksikan agar patroli itu terus dilakukan sampai ada kejelasan bahwa kejadian itu murni dilakukan oleh pilot tunggal.
Sementara, Stack diduga tewas. Petugas telah menemukan mayatnya di lokasi kejadina, Kamis 18 Februari malam waktu setempat. Tapi Kepala Kepolisian Art Acevedo masih belum mau menyatakan bahwa jenazah itu adalah jenazah Stack.
Setidaknya dari kejadian itu, satu dari sekira 200 pegawai yang bekerja di gedung tersebut dinyatakan hilang, 13 orang terluka dan dua dilaporkan dalam kondisi kritis.
Sumber: OKEZONE
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment