Meski terlihat lucu, A-TAC - begitu namanya - memiliki lapisan anti-peluru yang diperuntukkan menangani aksi teroris yang mengancam keamanan nasional. Dengan bodi yang kecil, memungkinkan penanganan teroris di beberapa lokasi berkarakter sempit seperti bandara, hotel, stadion, hingga gang untuk menyelamatkan para sandera.
Pihak Metaltech mengaku terinspirasi memproduksi kendaraan ini saat terjadi serangan teroris di Bombay pada 2008 silam. Saat kejadian itu, para teroris terlibat aksi tembak-menembak dengan tentara India selama tiga hari di dua hotel mewah. Total, 166 korban jiwa melayang.
Situasi penyerangan, menurut Metaltech bisa lebih baik kondisinya jika pihak militer memiliki kendaraan tempur mini yang muat ke lokasi sempit. "Produk ini bisa mengurangi jumlah korban saat terjadi penyerangan. Kami mencurahkan kepala dan hati untuk menciptakan ATAC," ujar Direktur Pelaksana Metaltech, J B Sehrawat, seperti dilansir autoevolution.com (18/2/2010).
A-TAC mengusung tenaga listrik murni dan bisa membawa dua orang prajurit lengkap dengan senjata tempur. Harganya bukan main, 45.000 dolar AS (sekitar Rp 427,5 juta) per unit dan memiliki bobot hingga setengah ton. Kecepatan maksimumnya 25 km per jam tapi sekali baterai penuh bisa beroperasi selama enam jam nonstop.
"Mobil konsep ini merupakan kendaraan tempur yang berguna dengan kondisi sekarang ini," tutur KJ Rao, juru bicara Organisasi Riset dan Pengembangan Departemen Pertahanan India.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment