"PT DI berpeluang menjual 2-4 pada pihak korea," kata Staf Khusus Menteri Koordinasi Perekonomian Amir Sambodo ketika berbincang dengan wartawan di salah satu hotel di Bali Rabu (18/5/2011).
Menurut Amir, transaksi pembelian kapal yang akan dilakukan oleh Korea Selatan bisa terealisasi apabila Indonesia juga membeli pesawat T50 dari Korea Selatan.
"Ada pembicaraan kalau T50 dibeli Indonesia, tentu ada kompensasi juga pihak korea akan beli CN-235," ungkapnya.
Amir menambahkan kesepakatan Indonesia-Korea Selatan mengenai produk pesawat terbang harus segera diwujudkan karena dinilai akan saling meguntungkan kedua negara. Korea Selatan sangat kuat di bidang pesawat jet tempur latih dengan jenis T50 dan Indonesia unggul di bidang pesawat angkut dengan jenis CN-235.
"Jadi ini kerja sama yang saling menguntungkan," jelasnya.
Sampai saat ini, Korea sudah memiliki 10 pesawat CN-235. Menurut Air, harga 1 pesawat CN-235 sekitar US$ 16 juta, tetapi harganya dapat lebih mahal tergantung peralatannya yang digunakan di dalam pesawat.
Kepastian membeli jet latih T-50 Golden Eagle buatan Korea Selatan (Korsel) ditegaskan sebelumnya oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Rencana pembalian ini untuk menggantikan jet latih Hawk Mk-53 milik TNI AU yang sudah usang, pemerintah dikabarkan akan memborong 1 skuadron T-50.
"Jumlahnya, kalau dengan batas anggaran itu, 1 skuadron," ujar Purnomo beberapa waktu lalu.
Sumber: DETIK
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment