Karena itu, pemerintah sejak tahun 2010 sudah memprioritaskan untuk membeli alutsista dalam negeri. Sebab, pembelian alutsista dalam negeri akan ikut mengembangkan perekonomian.
"Kalau pengadaan alutsista luar negeri dengan syarat; dilaksanakan secara G to G, diupayakan produksi bersama, disertai alih teknologi, dijamin keleluasaan penggunaannya, dijamin suku cadangnya," ujar Purnomo.
Purnomo menambahkan, dalam dua dekade terakhir telah terjadi pertumbuhan industri pertahanan yang cukup meningkat antara lain di bidang Dirgantara, Maritim, Alutsista. "Industri pertahanan di ASEAN pangsa pasarnya besar," jelas Purnomo.
Karena itu, Kementerian Pertahan saat ini telah melakukan penyatuan lembaga pembina dengan membentuk Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP). Selain itu, pihaknya juga sedang menerbitkan roadmap revitalisiasi industri pertahanan.
"Caranya dengan mempercepat proses alih teknologi untuk meningkatkan kandungan lokal dan mendorong kegiatan ekonomi dalam negeri," tuturnya.
Sumber: VIVANews
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment