"Filipina bilang mereka ingin punya multipurpose ship," kata Purnomo. Kapal perang angkut jenis LPD memang bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan, seperti mengangkut pasukan saat pertempuran sampai mengangkut logistik untuk bencana alam.
Namun, Filipina keberatan dengan aturan pemerintah di Indonesia yang menyatakan pembelian itu harus melalui tender. Purnomo mengatakan proses tender bisa tidak dilakukan asal kedua negara melakukan perjanjian kerjasama G to G. Filipina sepakat dan proses untuk menuju kerjasama sedang dilakukan.
Jika kerjasama ini terwujud, nilai pembelian bisa mencapai lebih dari Rp 1 triliun. Tidak hanya Filipina, Brunei Darussalam dan Myanmar juga menyampaikan minatnya untuk membeli kendaraan tempur yang sama. Indonesia bahkan secara khusus menawarkan kepada Myanmar, meski belum ada kepastian apakah tawaran itu diterima.
Sebelumnya, Malaysia telah lebih dulu meneken kontrak kerjasama pembelian kendaraan tempur atau tank dari Pindad. Malaysia sempat meminta agar pembelian tank dibayar dengan Proton. Menteri mengatakan kerjasama ini juga sudah ditandatangani.
Sumber: TEMPO
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment