Happy ditunjuk Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad untuk memimpin tim dari Indonesia untuk menegosiasi dengan Pemerintah Malaysia. Ia sempat geram hingga menggebrak meja saat berupaya membebaskan Erwan, Asriadi, dan Seivo Grevo Wawengkang.
Akan tetapi sebelum dibebaskan, terjadi percekcokan di kantor polisi Kota Tinggi antara Happy dengan kepala polisi Tanah Tinggi. Happy meradang lantaran merasa dipersulit anggota polisi saat membebaskan tiga stafnya dari tahanan Polisi Malaysia.
Menurut Happy, sebenarnya pada Senin (16/8)siang Erwan, Asriadi, dan Seivo sudah bisa dibebaskan. Namun, pihak Malaysia terus berbelit dan menyodorkan banyak alasan.
"Sampai malam, mereka beralasan tunggu dulu, semua wajib salat tarawih. Saya maklum. Kemudian saya peringatkan ini sudah pukul 22.00, seharusnya tarawih sudah usai. Kembali mereka menyatakan ada kunjungan menteri besar kesultanan. Hingga (menunggu) habis berpuluh cangkir kopi. Wah ini saya tidak terima, akhirnya memukul meja, saya marah sambil mengatakan lepaskan segera warga saya," ujar Happy.
Melihat Happy yang marah, polisi Kota Tinggi pun langsung mengurusi berkas-berkas pembebasan ketiga orang tersebut. Hingga akhirnya Selasa (17/8) pukul 03.00, tiga PNS Kota Batam itu dibebaskan dan dijemput tim KKP serta Konsulat Jenderal RI Johor Bahru.
"Dia (Polisi Malaysia) sempat marah menyatakan saya preman dan mengingatkan hubungan diplomasi Malaysia-Indonesia harus baik-baik. Lantas saya menjawab saya tidak peduli itu, yang jelas ketiga staf saya harus dibebaskan, jangan perpanjang birokrasi. Baru mereka mengalah," tegas Happy.
Ketiga pegawai ditangkap polisi Malaysia di perairan Tanjungberakit Bintan, seusai menangkap kapal nelayan Malaysia yang mencuri ikan dan menahan tujuh nelayan Malaysia, Jumat (13/8) malam. Setelah dibebaskan, ketiga pegawai DKP Batam tersebut dijemput Minister Counsellor KJRI Johor Bahru Malaysia, Suryana Sastradirejda dari kantor polisi Kota Tinggi.
"Kami bersama tim KKP yang menjemput dari kepolisian setelah upaya lobi dan negosiasi dilakukan," ujar Suryana.
Erwan, Asriadi, dan Sievo tiba di Batam dengan menaiki kapal feri Indomas 3. Lebih lanjut Happy mengatakan, ketiga anggota DKP Batam ini akan dibawa ke Jakarta untuk diberi penghargaan atas keberanian mereka mengawal perairan perbatasan berikut sumber dayanya dengan peralatan seadanya.
Sumber: INILAH
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment