BEIJING, KOMPAS.com - Militer China (Jie Fang Jun atau Tentara Pembebasan Rakyat) dinilai ketinggalan zaman secara teknologi. Harian Tentara Pembebasan Rakyat, Minggu (15/8), menegaskan, China harus mencontoh negara lain, terutama AS, soal modernisasi militer.
Modernisasi militer China merupakan tema pokok reformasi lembaga tersebut. Militer China sudah menggunakan beberapa senjata modern seperti pesawat jet tempur super canggih.
China sudah mengurangi jumlah personel militer, yang terbesar di dunia. Pemerintah Beijing berusaha membangun angkatan perang yang efektif untuk mengantisipasi konflik dengan Taiwan yang didukung AS dan Jepang atau potensi perang langsung dengan AS.
”Namun, untuk mencapai sasaran itu, dibutuhkan keterbukaan pemikiran,” demikian hardikan harian tersebut. Isu keterbukaan pemikiran menjadi ganjalan dalam militer China yang konservatif. ”Masih kuat gaya berpikir khas Tiongkok,” ungkap harian militer itu.
China disarankan untuk berani belajar dari keterbukaan informasi dan komunikasi dengan lembaga militer asing. Harian itu menambahkan, sejarah dan kenyataan membuktikan sebuah negara yang tidak berwawasan global akan tertinggal. Lembaga militer tanpa visi global juga tidak memiliki masa depan.
Masih kalah
Disebutkan, AS merupakan contoh baik dalam dua hal, yakni pengadaan persenjataan berbasis teknologi yang sudah tersedia di pasaran seperti penggunaan global positioning system (GPS) dan pelatihan untuk menyesuaikan kemampuan militer dengan teknologi terbaru.
Militer AS merekrut banyak tenaga muda dan menempatkannya dalam penugasan tempur di lapangan secara global.
Militer China terkejut melihat Perang Teluk pertama (1990-1991) karena efektivitas penggunaan peluru kendali AS untuk melumpuhkan persenjataan Irak seperti tank-tank.
Sejak saat itu, China melakukan modernisasi besar-besaran. Meski demikian, kemampuan individu masih minim.
Tahun lalu, China memamerkan peluru kendali Dong Feng (Angin Timur) 21 C yang dapat membahayakan kapal induk AS jika digunakan dalam perang. Keberadaan Dong Feng 21 C dapat menyulitkan bantuan armada AS terhadap Taiwan dalam perang terbuka.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
ALUTSISTA
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- TNI AU Akan Melakukan Pengadaan Peluru Kendali Jarak Menegah
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Komisi I : Pemotongan Anggaran Kemhan Bisa Ganggu Target MEF 2014
- Alutsista Buatan PT Pindad Dipamerkan Di Lebanon
- Untuk Perisai Udara, Indonesia Akan Dilengkapi Oerlikon Skyshield
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I : Kerja Sama Alutsista dengan Inggris Harus Dibatalkan
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Kasad Terima Presdir Avibras, Bahas Astros II
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- Komisi I Berencana Kunker ke Ukraina Untuk Jajaki Kerja Sama Persenjataan
- Bank BRI Siapkan Rp 1 Triliun untuk Biayai Alutsista Indonesia
- PBB Desak Konsensus Perjanjian Perdagangan Senjata
- Presiden : Indonesia Tak Pernah Gunakan Alutsista untuk Bunuh Rakyatnya
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Menhan : Presiden Jajaki Kerja Sama Alutsista Dengan Jerman Dan Hungaria
- Pengamat : Industri Pertahanan Butuh Kepastian Dari Pemerintah
- Ketua DPR : Beban Hutang Luar Negeri Picu 'Seretnya' Pengadaan Alutsista
CHINA
- Indonesia Dan China Sepakat Tingkatkan Kegiatan Latihan Militer Kedua Negara
- Komisi I : Rudal C-705 Akan Dikembangkan Di Indonesia
- Kemhan : Rudal C-705 Untuk Kapal Cepat Rudal Akan Tiba 2014
- Selain Rudal, Indonesia - China Kerjasama UAV Dan Pertahanan Elektronik
- Konflik LCS, Penyebab ASEAN Memperbarui Kekuatan Alutsista
- Indonesia Dan China Sepakati Kerjasama Keamanan Maritim
- TNI AU Dan AU China Jajaki Kerjasama
- Senjata Murah Buatan China Jadi Saingan Berat PT Pindad
- Dubes RI : Hubungan Militer Indonesia Dan China Semakin Erat
- Dispen TNI : TNI Belum Akan Perkuat Militer di Natuna
- Dispen TNI AU : Kami Belum Tahu Kemhan Beli Misil Cina
- Kemhan : Tanggal 30 Agustus, China Memberikan Proposal Teknis C-705
- Menhan Dan Panglima TNI Diundang Memperingati Hari Pembentukan Tentara Pembebasan Rakyat China
- Komisi I : Indonesia Dan China Akan Bangun Industri Rudal
- Pengamat : ASEAN Terpecah Belah Menghadapi China
- Indonesia Dan China Adakan Adakan 1st Defense Industry Cooperation Meeting
- Untuk Pertama Kali TNI AL Dan AL China Lakukan Dialog
- Indonesia-China Tingkatkan Kerja Sama Antiteror
- Indonesia-China Barometer Stabilitas Kawasan
- Pengamat : Kerjasama Pertahanan Indonesia Dan China Sangat Strategis
- Jubir Kemhan : TNI AU Kirim 10 Pilot Sukhoi Untuk Pelatihan Di China
- China Tawarkan Bantuan Radar Dan Pelatihan Pilot Sukhoi TNI AU
- Indonesia Dan China Tingkatkan Kerjasama Pertahanan
- Dubes RI : Kita Harus Perkuat Kerjasama Pertahanan Dengan China
- Menhan : Asean Harus Bisa Damaikan Konflik Laut China Selatan
0 komentar:
Post a Comment