Demikian diakui sendiri oleh harian milik Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), Liberation Army Daily, Minggu (15/8), "Modernisasi personel merupakan bagian terpenting dari reformasi militer, seiring investasi yang besar di bidang senjata modern," tegas harian tersebut, dikutip msnbc.msn.com.
Dipaparkan, membangun sistem persenjataan modern demi mengantisipasi isu Taiwan dan Jepang, serta Amerika Serikat, membutuhkan juga kreativitas dan pikiran yang terbuka para personel militer China. Dua hal yang masih menjadi problem selama ini. "Pengaruh cara berpikir konservatif dan tradisional sangat luas di militer kita. Militer kita miskin visi global."
Untuk itu, lanjut harian itu, militer China harus banyak belajar dari kultur militer asing dan terbuka terhadap perkembangan. Contoh terbaik yang ditunjuk adalah militer AS.
Sumber: Primaironline
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment