TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Presiden Boediono mengatakan perlunya Indonesia segera menguasai teknologi nuklir untuk pembangkit listrik. Ini mengingat di sejumlah negara maju, pembangkit listrik dari nuklir sudah mulai gencar.
"Teknologi yang tidak bisa tidak kita kuasai. Kita jangan terlena dengan begitu banyak sumber daya alam energi yang tersedia, kita manfaatkan semaksimal mungkin," kata Boediono menjawab pertanyaan audience dalam acara Menerima Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan 44 Lemhannas di Kantor Wakil Presiden, Kamis 19 Agustus 2010.
Menurut Boediono, pembangkit nuklir itu memang memiliki resiko yang tinggi. Semua energi yang dikelola pasti memiliki resikonya. "Semuanya ada resiko. Bahkan untuk batubara ada resikonya, gas ada resiko. Jadi ini memang harus benar-benar kita pelajari," ujarnya. Biaya pembangunan energi nuklir akan menghabiskan energi yang cukup besar tapi sebanding dengan penggunaannya.
Boediono mengatakan akan terus memantau kesiapan penguasaan dalam pembangunan reaktor nuklir untuk tujuan penyediaan energi itu. "Saya sendiri akan melihat nanti perjalanan kita beberapa tahun ke depan. Tapi intinya kita harus melakukan itu," ujarnya.
Soal kapan pembangunan reaktor nuklir, dia belum bisa memastikan tahun yang pasti. "Tapi kita bisa tetap untuk membangun di tempat yang kita sepakati bersama, kita akan bangun reaktor nuklir untuk pembangkit listrik. Jadi ini salah satu cita-cita kita yang akan kita kerjakan," ujarnya.
Dalam acara ini hadir, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto dan Ketua Lembaga Ketahanan Nasional Muladi.
Sumber: TEMPO
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment