JAKARTA, KOMPAS.com - Lagi, Malaysia berulah. Tiga anggota patroli pengawas perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI ditangkap dan ditahan Polisi Diraja Malaysia di Johor, pekan lalu.
Malaysia harus melakukan klarifikasi soal ini. Kemlu juga harus segera melakukan protes keras
Ironisnya, mereka digelandang ketika mereka tengah menggiring lima kapal nelayan Malaysia yang masuk ke perairan Indonesia. Malaysia terlalu meremehkan Indonesia. Padahal, petugas Indonesia tersebut beridentitas resmi dan tengah melakukan tugas negara.
Hal itu juga disampaikan anggota Komisi I DPR RI Yorrys Raweyai, Senin (16/8/2010) di DPR RI.
"Malaysia meremehkan Indonesia. Malaysia selalu melakukan hal-hal yang tidak bersahabat sebagai negara tetangga. Dan ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya juga Malaysia melakukan penyiksaan dan pemukulan terhadap pelatih karate," kata Yorrys.
Yorrys, yang menyayangkan penangkapan tersebut, mengatakan, pemerintah harus segera bersikap. "Malaysia harus melakukan klarifikasi soal ini. Kemlu juga harus segera melakukan protes keras," katanya.
Sebelumnya, mantan Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono kepada Kompas, pekan lalu, mengatakan, dalam pertahanan, daya tangkal yang lemah membuat Indonesia dilecehkan oleh negara tetangga.
"Saya ambil contoh Ambalat. Mengapa Malaysia berbuat seperti itu? Karena dia tahu tingkat kemampuan patroli kita di Indonesia bagian timur itu. Malaysia mengklaim sesuatu yang tidak sah menurut hukum internasional. Dia lecehkan kita karena dia tahu kemampuan TNI AL kita lemah di situ dan sebagian besar (kekuatan) kita di darat, dia membuat apa yang disebut military skirmishes (perang kecil-kecilan) untuk mengetes kemampuan kita," katanya.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment