JAKARTA (SINDO) – Tekad pemerintah menjadikan tahun 2010 sebagai era kebangkitan industri pertahanan dalam negeri diikuti dengan geliat industri-industri untuk melakukan inovasi serta produksi.
Tidak hanya Badan Usaha Milik Negara industri pertahanan seperti PT Pindad dan PT PAL yang mulai unjuk gigi dalam melakukan inovasi senjata pertahanan, tapi industri swasta juga mulai mengembangkan sayapnya. Salah satunya CV Maju Mapan, sebuah industri kecil bidang pertahanan dari Tulungagung, Jawa Timur, yang mulai meramaikan pasar pertahanan. CV Maju Mapan berhasil membuat payung udara orang yang diberi nama Garuda 1-P.
Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (Dislitbangad) dan Angkatan Udara (Dislitbangau) pun telah menyatakan payung udara Garuda 1-P lulus uji. “Seluruh material parasut harus memenuhi standar militer dan sebelum masuk proses pembuatan harus diuji terlebih dulu meliputi uji kekuatan tarik bahan, uji gosok, uji perembesan, serta uji ketebalan dan lebar,” ungkap Kepala Divisi Produksi Payung CV Maju Mapan Suwarnu saat ditemui di sela-sela Indo Defence,Aerospace and Marine 2010 di Jakarta.
Geliat inovasi industri pertahanan juga datang dari PT Intralink Sinergi yang berhasil menemukan simulator Panser Anoa. Presiden Direktur PT Intralink Sinergi, Teguh Setiabasa, mengungkapkan, simulator tersebut serupa dan sebangun dengan Panser Anoa yang dibuat PT Pindad. Yang membanggakan, ungkap Teguh, tidak satu pun bahan baku termasuk perangkat lunak simulator tersebut diimpor.
Sumber: SINDO
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment