PORT HARCOURT – Dalam sebuah operasi, militer Nigeria, Kamis (18/11) berhasil membebaskan 19 sandera, termasuk dua warga negara Indonesia (WNI) yang ditawan kelompok militan Delta Niger, MEND (Movement for the Emancipation of the Niger Delta). Operasi itu berlangsung sukses tanpa ada korban jiwa maupun mengeluarkan uang tebusan.
“Rekan-rekan berhasil kami bebaskan dari tempat penyanderaan mereka di Kamp Obese, negara bagian River,” papar Mayor Jenderal Charles Omoregie, menunjuk ke arah 19 mantan sandera yang hadir di jumpa pers. Para tawanan disekap di markas salah seorang pemimpin MEND, Obese. Robert Tampubolon dan Permana Nugraha merupakan dua WNI yang disandera MEND.
Pembebasan Robert dan Permana itu juga dibenarkan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemenlu RI), Michael Tene. Menurut Tene, kedua WNI itu dibebaskan pada Rabu (17/11) pukul 20.00 waktu Nigeria atau Kamis (18/11) pukul 02.00 WIB. “Saya juga sudah dilaporkan oleh pihak KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di Nigeria mengenai pembebasan mereka,” kata Tene yang dihubungi Koran Jakarta, Kamis (18/11).
Tene juga memaparkan KBRI di Nigeria telah menemui kedua WNI itu dan mengabarkan pembebasan keduanya kepada kerabatnya di Indonesia. “Keduanya dalam kondisi baik dan sehat,” kata Tene. Tene belum bisa memastikan apakah keduanya akan tetap bekerja di kilang minyak di Nigeria atau pulang ke Indonesia. Yang jelas, menurutnya, KBRI di Nigeria akan memfasilitasi apa pun keputusan Robert dan Permana, termasuk jika akan kembali ke Indonesia.
Sebanyak 19 sandera ditangkap MEND dalam tiga serangan terpisah. Robert dan Nugraha mulai disandera sejak 8 November, saat MEND menyerang sebuah kilang minyak milik perusahaan Transocean di lepas pantai Nigeria. Keduanya ditangkap bersama lima pekerja asing lainnya, antara lain James Robertson dan Jeff rey James (AS), Patrick Weber dan Mignon Gilles (Prancis), serta Robert Croke (Kanada).
Sumber : Koran Jakarta
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment