TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - TNI Angkatan Laut meningkatkan intensitas patroli pasca penyiksaan Tentara Diraja Malaysia (TDM) terhadap empat warga negara Indonesia (WNI) di sekitar pos sekacara, Muara Sungai Sebuku, Senin (15/11/2010).
Komandan Pengkalan TNI Angkatan Laut Nunukan Letkol Laut (P) Rachmad Jayadi mengatakan, meskipun para korban tidak melaporkan kasus itu ke Pangkalan Angkatan Laut Nunukan, namun pihaknya tetap menindaklanjutinya dengan menggelar patroli di sekitar kawasan dimaksud.
"Semua laporannya masuk ke Satgas Pengamanan Perbatasan. Pos Sekaca itu Satgas Pamtas TNI AD bukan Pos TNI AL. Dari awal di sana sudah ditempati Satgas Pamtas. Saya cuma dapat informasi saja dan informasi itu saya tindaklanjuti dengan patroli," ujarnya.
Rachmad mengatakan, intensitas peningkatan patroli tersebut termasuk dilakukan pada malam hari. "Kita jarang keluar patroli malam. Padahal waktu itu kejadiannya malam. Jadi waktu dia mincing dia sudah masuk wilayah Indonesia atau sudah keluar, itu kita tidak tahu. Kita sekarang patroli malam jangan sampai ada lagi seperti itu," ujarnya.
Pada kesempatan itu, ia juga menghimbau agar warga Nunukan tidak terlalu jauh memancing di daerah perbatasan. "Kita punya banyak ikan, ngapain ke sana? Mereka loh sering nyuri di tempat kita," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya empat WNI di Nunukan, Senin (15/11/2010) lalu diduga telah disiksa Tentara Diraja Malaysia (TDM). Menurut pengakuan korban mereka ditangkap di perairan Indonesia lalu digiring ke perairan Malaysia, selanjutnya mendapatkan penyiksaan. Selain ditampar, para WNI tersebut juga dipaksa pulang berenang ke Indonesia.
Sumber: TRIBUN
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment