NUNUKAN,tribunkaltim.co.id - TNI Angkatan Laut bertindak serius terhadap dugaan penyiksaan yang dilakukan Polis Gerakan Am (di Indonesia sama dengan Brimob) terhadap empat nelayan Indonesia Senin (15/11/2010) lalu di perairan perbatasan RI-Malaysia, sekitar Pulau Sekaca, Nunukan.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Letkol Laut (P) Rachmad Jayadi mengatakan, selain meningkatkan intensitas patroli, pihak TNI AL juga menambah kekuatan dengan menurunkan dua kapal perang.
Saat ini satu Kapal Republik Indonesia (KRI) yakni KRI Sorong 911 sudah bertambat di Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan. "Sekarang KRI Tedung Selar 824 sedang meluncur dari Surabaya ke Nunukan," kata Danlanal melalui Pasop Lanal Nunukan Kapten Laut(P) Ghofar.
Seperti diberitakan sebelumnya, empat nelayan Indonesia Ermansyah, Budi Sabadri, Janirun dan Randi diduga disiksa Polis Gerakan Am Malaysia saat memancing di perairan perabatasan RI-Malaysia.
Selain ditampar dan direndam di laut serta dipaksa berenang ke Pos Pamtas TNI AD Pulau Sekaca, para WNI itu juga diminta menyerahkan uang senilai Rp 5 juta dan dua senapan angin.
Sumber : TRIBUN
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment